Hari Libur, Jefri Tetap Pimpin P4MPE di Kubang Jaya

Bupati Kampar H Jefry Noer SH didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Kabupaten Kampar Hendry Dunan SP MMA tetap berada di lokasi lahan yang dipersiapkan untuk percontohan mandiri pangan dan energi di Lokasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya Siak Hulu Kabupaten Kampar pada Ahad (15/2/15).

Kampar, OKETIMES.com - Keseriusan Bupati Kampar H Jefry Noer ingin mewujudkan Kecamatan dan desa-desa di Kabupaten Kampar menjadi kawasan mandiri pangan dan energi tidak perlu diragukan lagi. Hal itu ditandai dengan upaya Jefry untuk terjun langsung memimpin persiapan pembangunan perkampungan percontohan mandiri pangan dan energi (P4MPE).
 
Meski hari libur, Bupati Kampar H Jefry Noer SH didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Kabupaten Kampar Hendry Dunan SP MMA tetap berada di lokasi lahan yang dipersiapkan untuk percontohan mandiri pangan dan energi di Lokasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya Siak Hulu Kabupaten Kampar pada Ahad (15/2/15).
 
Di sela-sela kesibukannya, Jefry Noer menjelaskan bahwa untuk membangun kawasan mandiri pangan dan energi dapat dilakukan di atas lahan seluas 1000 meter persegi. Di lahan tersebut dapat dipelihara empat ekor sapi bila sapinya merupakan sapi Brahman, namun bila yang dipelihara sapi Bali maka jumlahnya bisa enam ekor.
 
Kemudian, dibangun pula lokasi untuk  pemeliharaan ayam petelor dengan hasil lebih kurang 50 butir telor per hari. Dari sapi yang dipelihara tersebut akan menghasilkan lebih kurang 40 liter urine yang mana harganya bisa mencapai Rp15 ribu per liternya, yang dapat digunakan untuk pupuk perkebunan berkualitas tinggi. 

Untuk kotoran padat juga demikian. "Di lokasi ini juga akan dibangun saung untuk berkumpul, di samping itu tanaman sayuran dan bawang juga terus diersiapkan," ujarnya.
 
Dari hasil kotoran sapi saja Rumah Tangga tersebut sudah bisa menambah penghasilan keluarga, belum lagi dari hasil-hasil lainnya seperti bawang, cabe dan sayuran, tentunya ini tidak dapat dikerjakan oleh keluarga itu sendiri, tapi mengambil tenaga kerja sekurang-kurangnya 3 orang, tambah Jefry. 

"Inilah tujuan kita untuk mengembangkan Rumah Tanggga Mandiri tersebut sehingga dapat mengurangi pengangguran dengan merekrut tenaga kerja dari keluraga itu sendiri maupun dari luar", Ungkapnya.

Sementara itu kepala dinas pertanian kampar, Hendry Dunan mengatakan, banyak hal yang dapat dilakukan pada lahan seluas 1000 hingga 1500 meter persegi. Diantaranya, pada lahan ukuran 1000 meter akan tersedia tanaman bawang, cabe jahe merah, kunyit, serai, disamping Kandang sapi dan kandang ayam petelor. 

Sapi ini akan menghasilkan Biogas yang berasal dari kotoran sapi yang diproses dan kencing sapi juga bermanfaat bagi pupuk. 

"Pada saat ini kita sedang melakukan persiapan lahan untuk bawang, lahan yang akan ditanam di kapur dulu untuk manaikkan PHnya sehingga cocok untuk tanaman bawang," terangnya.
 
Disebutkannya, pada pengembangan lahan untuk mandiri pangan dan energi tersebut ada keterpaduan dimana seluruh dinas terkait menjadikan pilot projek untuk diterapkan masyarakat. Nantinya penerapan di masyarakat dapat juga dilaksanakan. 

"Sebagaimana instruksi Bupati Kampar agar seluruh camat dan kades untuk dapat mengkaji dan memverifikasi lahan masyarakat sehingga apa yang di buat dapat diterapkan di masyarakat," ucapnya.
 
Ditambahkannya, rumah tangga mandiri energi ini akan menjadikan masyarakat yang mandiri, apalagi jika ada di kecamatan dapat menjadikan pilot projek, ditambah lagi dengan desa. Sehingga kemandirian pangan energi betul-betul menjadikan rumah tangga yang mandiri dari kebutuhan pangan termasuk juga perikanannya. (sy)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait