16 Juta Perangkat Seluler Terinfeksi Malware
Ilustrasi Malware
Paris, OKETIMES.com - Laporan terbaru yang dirilis Alcatel-Lucent menunjukkan bahwa ancaman sekuriti pada perangkat selular dan residensial serta serangan pada jaringan komunikasi meningkat di tahun 2014, mengancam informasi dan privasi pribadi serta perusahaan.
"Dengan serangan malware yang terus meningkat pada perangkat seiring dengan pengunaan ultra-broadband konsumen, dampak pada pengalaman konsumen menjadi perhatian utama para penyelenggara layanan," kata Patrick Tan, General Manager Network Intelligence Alcatel-Lucent dalam siaran pers yang diterima Wartawan di Jakarta, Jumat (13/2).
Berdasar riset Motive Security Labs milik Alcatel-Lucent, diperkirakan terdapat 16 juta perangkat mobile di seluruh dunia telah terinfeksi oleh piranti lunak berbahaya (malware) yang digunakan oleh penjahat siber untuk spionasi korporat dan personal, pencurian informasi, denial of service attacks pada bisnis dan pemerintahan, dan penipuan perbankan dan periklanan.
Laporan tersebut menemukan bahwa konsumen yang menghindari untuk berbelanja secara online karena khawatir informasi kartu debit atau kartu kredit mereka dapat dicuri sebenarnya telah memaparkan diri mereka pada resiko yang lebih besar seperti, pelanggaran sekuriti siber eceran di 2014 adalah akibat infeksi malware pada cash register atau terminal point-of-sales, bukan toko online.
"Sebagian besar penyebabnya karena kartu-kartu yang dicuri dari pengecer online tidak berharga bagi para kriminal karena kartu-kartu tersebut hanya bisa dipakai untuk pembelian online," kata Patrick.
Laporan Motive Security Labs (Motive Security Labs report) – yang meneliti seluruh platform perangkat selular populer – menemukan bahwa infeksi malware pada perangkat selular meningkat 25 persen di tahun 2014, dibandingkan dengan peningkatan 20 persen di tahun 2013.
Perangkat Android yang sekarang telah mengejar ketertinggalannya dengan laptop Windows, yang dulunya merupakan perangkat andalan kriminal siber, dengan tingkat infeksi antara perangkat Android dan Windows terbagi 50/50 di 2014. Sementara kurang dari 1 persen infeksi berasal dari smartphone iPhone dan Blackberry, menjadi sebuah kerentanan baru yang muncul tahun lalu menunjukkan bahwa mereka tidak kebal terhadap ancaman malware.
Survei Motive Security Labs baru-baru ini menemukan bahwa 65 persen pelanggan malah berharap penyelenggara layanan mereka yang akan melindungi perangkat selular dan perangkat rumah mereka.
Laporan malware Motive menyimpulkan bahwa tingkat infeksi pada jaringan residensial juga meningkat secara signifikan di 2014, di mana malware ditemukan di 13,6 persen segmen perumahan, atau meningkat 5 persen daripada tahun sebelumnya.
Penulis: Feriawan Hidayat/FER
Sumber : Beritasatu.com
Komentar Via Facebook :