1800 Pedagang Mogok, Plaza Sukaramai Lumpuh
Aksi mogok, sebanyak 1800 pedagang yang berjualan di lantai dasar, I dan II Plaza Sukaramai Jalan Sudirman, Senin (09/2/15).
PEKANBARU, Oketimes.com - Sebanyak 1800 pedagang yang berjualan di lantai dasar, I dan II Plaza Sukaramai Jalan Sudirman, Senin (09/2/15) pagi, melakukan aksi mogok berjualan dan menutup seluruh tokonya sebagai bentuk protes terhadap pengelola untuk menepati janjinya, salah satunya memperbaiki Ac, meningkatkan kebersihan dan membatalkan pembayaran tagihan melalui virtual account.
Agar tuntutannya didengar pihak pengelola, ratusan pedagang ini melakukan aksi demonstrasi dan menggelar pertemuan dengan pengelola di lantai II Plaza Sukaramai. Perwakilan pedagang yang juga sekaligus koordinator aksi, Ismed Bakri dalam tuntutannya mengatakan, para pedagang menolak pembayaran tagihan melalui virtual account bank BCA dan sistem pembayaran Service Charge (SC) serta meminta pengelola untuk memberlakukan tarif listrik (TL) seperti semula.
"Kami para pedagang menolak pembayaran dengan sistem Service Charge (SC), karena pihak pengelola sebelumnya tidak koordinasi dan berkomunikasi dengan para pedagang. Kebijakan tersebut dirasakan sangat memberatkan pedagang karena waktu pembayaran yang dibatasi sampai hingga tanggal 10 setiap bulannya. Dan konter bank BCA hanya disediakan dua hari di minggu kedua dan kadang kala pedagang belum mempunyai cukup dana," papar Ismed.
Masih menurut Ismed, dengan sistem pembayaran seperti itu pedagang dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 3000 per pembayaran tagihan. Dan tidak adanya bukti pembayaran yang detail atas tagihan tersebut, terutama untuk tagihan listrik, sehingga pedagang tidak mengetahui berapa jumlah beban pemakaiannya listruk perbulannya dan hanya melakukan pembayaran terus menerus.
"Pihak pengelola juga belum menepati janji-janji sebelumnya. Yang mana hingga hari ini Air Conditioner (Ac) yang ada didalam gedung dan eskalator tengah serta pinggir belum juga hidup sampai sekarang. Kami juga mengharapkan kepada pengelola agar kartu listrik diisi lagi pemakaiannya sebagai kontrol untuk pedagang. Kami juga meminta lahan parkir yang disewakan oleh pengelola sebagai tempat pameran selama ini untuk dikembalikan fungsinya semula," tegasnya.
Selain itu, konter-konter yang sudah tidak digunakan agar dibuka agar tidak menggangu pemandangan dan kerapian, pekerjaan cleaning service lebih ditingkatkan, karena masih banyaknya sampah yang belum disapu terkadang hingga sampai pagi hari. Belum ada pos sekuriti yang tetap dimasing-masing lantai dan sewa toko yang sama dari pengelola tanpa melihat posisi toko.
"Aksi para pedagang ini adalah murni inisiatif dari pedagang dan tidak ada rekayasa. Tuntutan seperti Ac ini sudah berkali-kali dan sangat sering kami sampaikan, namun realisasinya belum juga ada. Bisa dirasakan sendiri oleh pengunjung bagaimana panas dan pengapnya jika memasuki plaza Sukaramai. Jika dalam waktu tiga hari tuntutan kami ini belum ada tampak ditanggapi, jangan salahkan pedagang jika melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Ditempat terpisah, Direktur Operasional Plaza Sukaramai, Dasta ketika dikonfirmasi Riaueditor usai menemui massa mengatakan, tuntutan yang dilayangkan padagang akan ditampung terlebih dahulu dan dibicarakan dengan pimpinan.
"Semua tuntutannya sudah saya catat dan nantinya akan dibahas ditingkat pimpinan, kami dari pihak pengelola meminta waktu tiga hari untuk mempertimbangkan dan mulai memenuhi tuntutan tersebut. Kami optimis dan dapat duduk bersama dengan para pedagang dalam menyesaikan permasalahan ini," tutur Dasta. (dm)
Komentar Via Facebook :