Game Online Merusak Karakter Anak, Bupati Akan Batasi Jam Warnet
Bupati Irwan menyapa salah seorang anak suku asli di Desa Sokop.
SELATPANJANG, oketimes.com– Menjamurnya warung internet (warnet) dengan permainan (game) online yang beredar memicu tingginya penggunaan internet di kalangan anak-anak dan remaja. Menyikapi fenomena anak yang cenderung bermain game online di warnet ini, Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan Msi akan membuat sebuah aturan untuk membatasi jam operasional warnet yang cenderung online hingga larut malam, bahkan ada yang 24 jam buka.
"Sebenarnya internet itu punya pengaruh positif, namun karena anak-anak remaja kita tidak bisa mengelolanya dengan baik, dampak internet malah menjadi negative bagi mereka. Karena terlalu asik, mereka jadi lupa waktu, waktu dihabiskan hanya di warnet saja. Jika ini dibiarkan, tentu akan merusak anak-anak kita, bisa membuat anak malas belajar, malas sekolah," ucap Bupati.
Lebih jauh Bupati menyebutkan, game online sebagian besarnya game kekerasan yang bertema karakter antisocial. Game seperti ini dapat meningkatkan risiko bagi anak atau remaja penggemar game memiliki perilaku kriminal dan resiko lainnya, seperti merokok dan menenggak alcohol.
"Dalam sebuah penelitian, permainan-permainan tersebut dapat membentuk citra diri bagi pemainnya, jika yang dimainkan adalah game kekerasan, anak-anak yang bermain game tersebut akan cenderung melakukan kekerasan, berprilaku yang tidak baik mereka membawa karakter di game tersebut pada kehidupan mereka. game kekerasan dapat membentuk agresivitas remaja dan kekerasan, ini yang harus kita hindari. Oleh karena itu, kami akan membuat aturan untuk membatasi jam operasional warnet, " ungkap Bupati.
Namun, imbuh Bupati, untuk menyelamatkan generasi muda dari kecanduan internet ini, tak cukup hanya dengan peraturan dari pemerintah daerah. Ia juga mengharapkan peran serta dari orang tua, guru dan masyarakat untuk menyikapi fenomena ini sesuai dengan kapasitas masing-masing.
"Saya menghimbau kepada orang tua agar bisa mengawasi dan membatasi anak dalam penggunaan internet, lebih perhatian terhadap anak dan lebih mengajari anak nilai-nilai sosial dan agama. Para guru juga saya harapkan mengenalkan anak akan dampak positif dan negatif dari teknologi informasi. Mungkin lebih baik diarahkan anak untuk kegiatan positif seperti berolahraga," harap Bupati. (je)
Komentar Via Facebook :