Diduga Ajang Selingkuhan, Warga Minta Kosan Jempol Ditutup
Diduga Ajang Selingkuhan, Warga Minta Kosan Jempol Ditutup
SELATPANJANG, oketimes.com- Keberadaan Kost Jempol di tengah-tengah pemukiman warga Jalan Terubuk Kecamatan Selat Panjang Barat Kabupaten Meranti, membuat resah masyarakat sekitar.
Pasalnya, semenjak pemilik Kost Jempol itu menerima anak kost yang umumnya kaum hawa yang berprofesi sebagai pramusaji Pujasera dan Sales Promosion Girls (SPG) tersebut kerap dimasuki lelaki hidung belang tanpa seizin RT/RW setempat. Pemandangan tersebut membuat resah warga sekitar.
Hal ini tentunya sangat mengganggu ketentraman warga sekitar, terutama pada saat menjelang malam hari. Dimana para wanita penghuni pekerja pramusaji pujasera ini, sering didatangi tamu oleh lawan jenisnya, berbincang-bincang hingga tengah malam dan bahkan diduga tamunya tersebut kerap menginap di tempat kost tersebut.
"Mereka beretamu hingga larut malam, bahkan ada yang sampai pagi harinya baru keluar dari tempat kost tersebut, ujar Alun (43) warga sekitar.
Dikatakan Alun, warga Jalan Terubuk Selat Panjang ini, pada riaueditor.com Kamis, (15/1/2015) kemarin, penghuni kost tersebut sepertinya tidak mematuhi aturan yang ada.
"Kami hanya bisa melihat saja dan masyarakat jalan terubuk tidak tau apa yang mereka perbuat di dalam kamar kost itu padahal mereka bukan pasangan suami isteri. Jika ini dibiarkan tentu saja tidak menutup kemukinan kos Jempol tempat ajang mesum para oleh SPG dan hidung belang," ucap Alun.
Suatu hari, kata Alun, pernah terjadi perkelahian. Lelaki yang sedang bertamu ke penghuni kost tersebut didatangi seorang wanita yang tak lain adalah istri sahnya. Pengunjung kost tersebut tertangkap basah oleh isterinya sedang berduan di dalam kamar kosan bersama seorang wanita SPG pujasera. Adu mulut pun terjadi di depan kosan Jempol yang disaksikan setiap warga yang lewat.
"Saya sangat berharap kepada pemuka masyarakat, terutama lurah barat dan Satpol PP Meranti bisa bertindak agar menertibkan kosan Jempol, Jika perlu ditutup untuk selamanya, daripada membawa petaka di kemudian hari," tandas Alun.
Menanggapi hal ini, Wak Kasam selaku Penasehat Lembaga adat Melayu LAM Kepulauan Meranti saat dimintai komentarnya terkait keberadaan kost yang sudah meresahkan warga sekitar tersebut pada riaueditor.com Kamis (15/2015) kemarin berharap instansi terkait segera bertindak menutup kost jempol yang diduga menjadi tempat ajang mesum tersebut.
"Jika perlu dilakukan razia di seluruh tempat kosan yang ada di kota Selat Panjang, agar kos-kosan tidak dijadikan ajang berbuat mesum oleh para penghuninya," pungkas Wak Kasam.(jai)
Komentar Via Facebook :