Tuntut Dampak Kenaikan Harga BMM,

Ribuan Massa KSBSI `Duduki` Kantor Gubernur Riau

PEKANBARU, oketimes.com-  Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Riau, mendatangi dan melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (11/12/2014).   

Kedatangan massa KSBSI Riau, menuntut dan meminta, agar Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman segera mengintruksikan kepada instansi terkait, untuk mencari solusi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini dinilai telah mempengaruhi kesejahteraan para buruh di Riau.

Dimana semenjak kenaikan harga BBM mencuat sejak sebulan terakhir ini, Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota (UMK) dinilai belum layak mensejahterakan kelayakan upah buruh di Riau.

"Kita meminta setidaknya pemerintah provinsi Riau, atau melalui pak Gubernur Riau, mencarikan solusi alternatif kepada kaum buruh di Riau untuk diberikan semacam kompensasi atas dampak kenaikan BBM yang saat ini dirasakan oleh kaum buruh," ujar Korwil KSBSI Riau Patar Sitanggang pada wartawan di Kantor Gubernur Riau, Kamis (11/12/2014).

Dikatakan Patar, selain mencari solusi alternatif dampak kenaikan BBM kepada buruh di Riau. Gubernur juga diminta, agar menginstruksikan kepada instansi terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja dan perusahaan migas, perkebunan dan industri perkayuan di Riau, tidak lagi memberlakukan buruh sebagai tenaga kontrak (Outsourcing) dan Buruh Harian Lepas (BHL) di Riau.       

"Kami berharap agar pemerintah, melalui pak gubernur. Agar segera memfasilitasi aspirasi buruh, kepada perusahaan migas, perkebunan dan perkayuan di Riau menghapus sistim pemberlakuan aoutsourcing di Riau," tegas Patar.

Selain itu, Patar juga berharap kepada pemerintah provinsi, agar senantiasa melibatkan perwakilan buruh di Riau, terutama KSBSI Riau, dalam mengeluarkan kebijakan atau regulasi yang menyangkut permasalahan buruh di Riau, sehingga aspirasi buruh dapat menerima kebijakan pemerintah tersebut secara mufakat atau kebersamaan.

"Sehingga setiap kebijakan atau regulasi yang dikeluarkan pemerintah, tidak menciderai aspirasi buruh selama ini," pintanya. 
 
Patar juga mengharapkan, kepada pemerintah dan instansi terkait, agar perusahaan perkebunan dan perkayuan di Riau, tidak lagi memberlakukan sistim Buruh Harian Lepas (BHL) di Riau. Dirinya meminta agar persoalan ini dapat diterapkan dengan secepatnya, sehingga kesejahteraan buruh di Riau dapat terjamin ke depannya.

"Kita berharap, kepada perusahaan perkebunan, dan perkayuan di Riau, tidak lagi memberlakukan sistim buruh BHL di Riau. Mereka seharusnya sudah layak dijadikan karyawan tetap, apalagi BHL yang sudah lama bekerja puluhan tahun," imbuhnya.

Dari hasil pantaun, ratusan buruh massa KSBSI Riau hingga saat ini masih menduduki di halaman Kantor Gubernur Riau. Massa berhasil masuk dan menduduki kantor gubernur, setelah pintu gerbang sebelah samping kantor Bank Riau tepatnya di Jalan Cut Nyak dhien Pekanbaru berhasil dijebol setelah didobrak oleh ribuan massa KSBI.

Sementara ratusan personil dari pihak Kepolisian Polda Riau dan Satpol PP Riau saat ini masih tetap berjaga-jaga di lokasi aksi demo. Serta tiga unit Water Canon baracuda sudah standby di halaman kantor dan pintu samping kantor gubernur untuk mengamankan aksi demo tersebut. (ari/REC)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :