Tanpa Ubah Arsitektur Melayu

Pemprov Riau Rencanakan Modernisasi Interior Museum Sang Nila Utama

Museum Sang Nila Utama memiliki arsitektur tradisional Melayu berbentuk rumah panggung dengan berbagai ornamen khas. Karena nilai historis dan kekhasan bangunan, struktur fisik museum tidak dapat diubah. Kepala UPT Museum Sang Nila Utama, Tengku Leni, menyampaikan bahwa modernisasi harus tetap menjaga nilai dan identitas budaya yang melekat pada bangunan museum.

PEKANBARU, Oketimes.com - Rencana pengembangan dan modernisasi Museum Sang Nila Utama, yang berada di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, kembali dibahas sebagai bagian dari upaya memperkuat peran museum sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya. Revitalisasi tersebut ditujukan untuk menghadirkan ruang pamer yang lebih modern tanpa menghilangkan karakter asli yang merepresentasikan identitas budaya Melayu Riau.

Museum Sang Nila Utama memiliki arsitektur tradisional Melayu berbentuk rumah panggung dengan berbagai ornamen khas. Karena nilai historis dan kekhasan bangunan, struktur fisik museum tidak dapat diubah. Kepala UPT Museum Sang Nila Utama, Tengku Leni, menyampaikan bahwa modernisasi harus tetap menjaga nilai dan identitas budaya yang melekat pada bangunan museum.

Dengan keterbatasan tersebut, pengembangan difokuskan pada pembaruan interior dan tata pamer. Desain ruang pamer direncanakan memadukan unsur ornamen Melayu dengan konsep modern yang lebih sederhana, tertata, dan informatif. Pembaruan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan serta kualitas pengalaman edukatif bagi pengunjung.

Salah satu aspek yang diperbarui adalah penggunaan vitrin koleksi yang lebih kedap udara dan aman, serta penerapan pencahayaan LED terarah untuk menonjolkan objek pamer. Selain itu, penataan ulang ruang pamer, perbaikan ventilasi, penggantian jendela, dan pengaturan alur kunjungan juga menjadi bagian dari rencana modernisasi guna meningkatkan kenyamanan sekaligus mendukung konservasi koleksi.

Pembaruan juga dilakukan pada aspek konten melalui penyusunan ulang alur cerita kuratorial, pembaruan label koleksi dalam dua bahasa, serta penyajian informasi yang lebih ringkas dan akurat. Langkah ini bertujuan memudahkan pengunjung memahami konteks sejarah dan budaya yang ditampilkan.

Museum Sang Nila Utama juga direncanakan dilengkapi dengan media edukasi digital, seperti layar interaktif, QR code, dan visual multimedia. Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman kunjungan dan menarik minat generasi muda.

Secara keseluruhan, revitalisasi Museum Sang Nila Utama dirancang untuk menghadirkan suasana ruang pamer yang lebih modern dan sesuai standar museum masa kini, tanpa mengubah karakter luar bangunan. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat peran museum sebagai pusat kebudayaan yang inklusif, edukatif, dan relevan bagi masyarakat Riau.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait