MTQ Riau Ke-43 di Bengkalis Resmi Ditutup, Tahun Depan Kabupaten Kuansing Jadi Tuan Rumah

Mewakili Gubernur Riau Abdul Wahid, (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau M. Job Kurniawan, didampingi Bupati Bengkalis Kasmarni, Wakil Bupati Bagus Santoso beserta seluruh jajaran resmi melakukan penutupan MTQ Ke-43 Tingkat Provinsi Riau, Sabtu 5 Juli 2025 malam di Lapangan Pasir Andam Dewi Bengkalis.

Bengkalis, Oketimes.com - Pada malam yang penuh berkah, Sabtu, 5 Juli 2025, sebuah perjalanan panjang yang penuh dedikasi dan semangat akhirnya mencapai puncaknya. Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis resmi ditutup, namun kisahnya tidak berakhir di sini.

Perjalanan ini adalah bukti nyata bahwa semangat umat dalam memuliakan Al-Qur’an, sebagai petunjuk hidup, tak pernah padam.

Selama satu pekan penuh, Bengkalis menyuguhkan keramahtamahan dan kehangatan kepada seluruh peserta, yang datang dari berbagai penjuru provinsi. Mulai dari pemuda dan pemudi yang berlomba dengan suara merdu, hingga para ahli tafsir yang menghadirkan kedalaman makna dari ayat-ayat Allah.

Sebanyak delapan cabang dan 17 golongan dilombakan, dengan 852 peserta yang menunjukkan kebolehan terbaik mereka.

Namun, lebih dari sekadar perlombaan, MTQ ini menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan menghidupkan kembali semangat untuk mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

MTQ bukan hanya tentang siapa yang keluar sebagai pemenang, tetapi tentang bagaimana seluruh peserta dan masyarakat bersama-sama meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia.

Keberhasilan Kabupaten Bengkalis sebagai tuan rumah MTQ ke-43 bukan hanya dilihat dari prestasi yang diraih, tetapi juga dari keberhasilan dalam menyediakan fasilitas yang mendukung lancarnya acara.

Tuan rumah tidak hanya menyuguhkan tempat yang nyaman bagi peserta, tetapi juga memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk berkembang, yang pada gilirannya memberi dampak positif terhadap ekonomi lokal. Seperti yang disampaikan oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni, “MTQ adalah momentum untuk menginternalisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat.”

Di balik kesuksesan ini, ada kerja keras dari berbagai pihak yang saling bahu-membahu. Mulai dari pemerintah daerah, penyelenggara acara, hingga masyarakat yang turut memberikan dukungan. Kasmarni, dalam pidatonya yang penuh makna, mengingatkan kita untuk tidak hanya melihat MTQ sebagai sebuah kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk menguatkan ukhuwah Islamiyah, untuk saling berbagi ilmu dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an.

Tak hanya memberikan dampak spiritual yang mendalam, MTQ kali ini juga membangkitkan ekonomi lokal. Produk-produk kerajinan daerah, kuliner khas Bengkalis, dan beragam usaha mikro kecil menengah lainnya mendapatkan perhatian besar dari ribuan pengunjung yang datang. Kasmarni menyebutkan ini sebagai berkah, sebuah keberkahan yang terasa di setiap sudut kota.

Sekarang, dengan berakhirnya MTQ ke-43, kita semua menatap masa depan. Kuantan Singingi telah ditetapkan sebagai tuan rumah MTQ ke-44 tahun 2026, dan kita yakin bahwa mereka akan melanjutkan tradisi ini dengan semangat yang sama. Seiring dengan itu, kita berharap bahwa MTQ bukan hanya sebuah acara tahunan, tetapi menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memuliakan Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan.

Mari kita terus berdoa, berusaha, dan berikhtiar, agar setiap perhelatan seperti ini tidak hanya memperindah wajah dunia, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa. Kita semua adalah bagian dari perjalanan panjang ini. Sebuah perjalanan yang tak hanya mengajarkan kita ilmu, tetapi juga mengingatkan kita pada betapa berharganya sebuah kitab yang penuh petunjuk hidup.

Sampai jumpa di MTQ berikutnya, dengan semangat yang lebih besar, di Kabupaten Kuantan Singgingi. Dan semoga, Al-Qur’an senantiasa menjadi cahaya dalam setiap langkah kita.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait