Gubernur Riau Tinjau Persiapan Jambore Karhutla 2025, Tegaskan Komitmen Hadapi Musim Kemarau

Dalam kunjungannya, Senin (21/4/2025), Gubernur Abdul Wahid meninjau berbagai fasilitas penting di lokasi acara, mulai dari area perkemahan, jalur evakuasi, hingga titik-titik simulasi pemadaman. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan seluruh persiapan berjalan sesuai target sebelum acara dimulai pada 25 April mendatang.

Siak, Oketimes.com – Gubernur Riau, Abdul Wahid, melakukan inspeksi langsung terhadap persiapan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 yang akan digelar di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak. Kegiatan ini dirancang sebagai upaya memperkuat sinergi dan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi ancaman karhutla yang rawan terjadi saat musim kemarau.

Dalam kunjungannya, Senin (21/4/2025), Gubernur Abdul Wahid meninjau berbagai fasilitas penting di lokasi acara, mulai dari area perkemahan, jalur evakuasi, hingga titik-titik simulasi pemadaman. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan seluruh persiapan berjalan sesuai target sebelum acara dimulai pada 25 April mendatang.

“Saya bersama rekan-rekan hadir di Bumi Perkemahan Tahura ini untuk memastikan bahwa seluruh persiapan Jambore Karhutla 2025 benar-benar matang. Kami menargetkan seluruh kesiapan bisa rampung 100 persen sebelum hari pelaksanaan,” ujar Gubernur Abdul Wahid dengan optimisme.

Turut mendampingi dalam inspeksi tersebut, Kepala BPBD Riau, perwakilan TNI/Polri, serta sejumlah pejabat daerah yang memiliki peran penting dalam mitigasi dan penanggulangan bencana di Riau.

Jambore Karhutla 2025 dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari 25 hingga 27 April. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan dan edukasi, tetapi juga melibatkan peran aktif pelajar dan mahasiswa sebagai agen perubahan. Bahkan, Gubernur Abdul Wahid sendiri akan turut menginap di lokasi bersama bupati, wali kota se-Riau, dan unsur Forkopimda, sebagai simbol kebersamaan dan komitmen bersama dalam menghadapi karhutla.

“Keterlibatan peserta dari luar negeri, termasuk dari Malaysia, menunjukkan bahwa isu karhutla ini menjadi perhatian regional. Ini bukan hanya agenda lokal, tapi sudah menjadi tanggung jawab bersama,” jelas Abdul Wahid.

Gubernur menekankan bahwa jambore ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, khususnya di kalangan generasi muda. Menurutnya, generasi muda memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu lingkungan dan perlu diberi ruang untuk terlibat aktif dalam penanggulangan bencana.

“Anak-anak muda memiliki pandangan yang kritis dan semangat besar terhadap kelestarian lingkungan. Melalui jambore ini, kami ingin melibatkan mereka secara langsung, agar tumbuh kesadaran dan aksi nyata dari mereka,” katanya.

Jambore Karhutla juga dirancang sebagai platform edukasi yang menyeluruh. Selain pelatihan teknis seperti simulasi pemadaman, peserta akan mendapatkan materi tentang pelestarian hutan, pengelolaan lingkungan, serta peran aktif masyarakat dalam mencegah kebakaran hutan.

Abdul Wahid menegaskan bahwa partisipasi generasi muda sangat strategis dalam pembangunan berkelanjutan di Riau. Ia berharap melalui kegiatan ini, muncul pemimpin-pemimpin masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.

“Merekalah yang nantinya akan memimpin dan mewarisi Riau. Kita ingin mereka mengerti tata kelola lingkungan sejak sekarang. Jambore ini jadi titik awal untuk mencetak generasi yang mampu membawa perubahan positif dan menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,” tutupnya.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait