Kuras APBD Rp13,4 Miliar saat Covid-19, LIPHI Nilai Mega Proyek Dispora Mubazir dan Bau Korupsi

Tidak terurus dan ditumbuhi semak belukar, dua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru, yang berlokasi di Sport Center Tenayan Raya, Kulim, senilai belasan miliar dari APBD Pemko T.A 2021-2022 yang patut dipertanyakan serta curigai pelaksanaannya.
Pekanbaru, Oketimes.com - Terkait dua mega proyek Dispora Kota Pekanbaru, yang menelan anggaran pemko sebesar Rp.13,4 miliar dari APBD Kota T.A 2021-2022 di Kawasan Sport Center Tenayan Raya, aktivis Lembaga Independen Peduli Hukum Indonesia (LIPHI) Riau, angkat bicara dan menyoroti proyek tersebut, dinilai mubazir.
"Kami menilai keberadaan dua mega proyek tersebut, terkesan mubazir dan menghamburkan APBD Kota Pekanbaru," kata Ketua Lembaga Independen Peduli Hukum Indonesia (LIPHI) Riau Edwar Pasaribu, SH kepada oketimes.com pada Rabu (31/1/2024) di Pekanbaru.
Mengapa terkesan mubajir dan menghamburkan anggaran lanjut Edwar, karena saat pada masa covid-19 masih belangsung, pemko justru membangun dua mega proyek di kawasan sport center tenayan raya yang jauh dari akses masyarakat kota Pekanbaru.
Sementara pada masa covid-19 itu, anggaran pemko untuk mencegah dan menanggulangi anggaran penanganan covid-19, masih 'menjerit dan morad-marid, minta bantuan anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat.
Baca Juga : Kuras APBD Rp13,4 Miliar, Dua Mega Proyek Dispora Kota Amburadul
"Saya menduga keberadaan dua mega proyek tersebut, ada deal-deal tertentu dengan pihak lain yang menguntungkan orang lain. Karena, saat masa kondisi sulit dimasa covid-19 dan ekonomi masyarakat lumpuh, pemko justru membangun dua mega proyek dengan nilai yang cukup fantastis," centil Edwar.
Yang parahnya lagi sebut Edwar, setelah dua bangunan mega proyek tersebut selesai dibangun Pemko lewat Dispora kota bersama rekanannya itu. Ternyata, dua bangunan seperti lokasi bangunan lapangan tembak, justru tidak terawat dan belum pernah difungsikan sama sekali, paska dilakukan pembangunan.
"Ini yang menjadi perhatian kami, dan sangat disayangkan," tukas Edwar.
Lantaran itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya sedang mengumpulkan data dan bahan adanya dugaan praktek korupsi dalam pembangunan dua mega proyek tersebut.
"Kami saat ini sedang mengumpulkan bahan dan data, untuk mengungkap adanya tabir dugaan korupsi terselubung dalam keberadaan dua proyek ini," pungkas Edwar meyakinkan.
Baca Juga : Selain Mirip Kolam Ikan, Bangunan Lapangan Tembak Dispora Jadi Tempat Bermain Hewan Liar
Seperti diberitakan, dua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru, yang berlokasi di Sport Cente Tenayan Raya, Kulim, senilai belasan miliar dari APBD Pemko T.A 2021-2022 lalu, patut dipertanyakan serta curigai pelaksanaannya.
Kedua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru itu, yakni Pembangunan Lapangan Tembak dan Lapangan Bola Sport Center Tenayan Raya. Kedua paket itu, dilakukan Dispora Kota Pekanbaru selama dua tahun berturut-turut, yakni T.A 2021 hingga 2022 lalu yang menyedot anggaran pemko senilai Rp13,4 miliar, hanya untuk pekerjaan fisik saja dan diluar konsultan perencana serta konsultan pengawas.
Berdasarkan hasil penelusuran oketimes.com belum lama ini di lokasi proyek Jalan Irmansyah Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya itu. Kondisi pada pembangunan lapangan tembak, yang sudah dikerjakan rekanan pada tahun 2021 lalu, saat ini sudah ditumbuhi semak-semak belukar dan dibanjiri genangan air bak kolam ikan yang tidak terawat serta tidak layak dikatagorikan sebagai tempat untuk latihan olahraga menembak yang ideal sebagaimana mestinya.
Selain kondisi ditumbuhi semak belukar dan menyerupai kolam ikan yang tidak terawat, fasilitas seperti bangku atau kursi tempat duduk latihan, sudah mengalami kerusakan dan bahkan ada yang sudah hilang, yang diduga telah dirusak dan dibongkar orang yang tidak bertanggungjawab alias digondol maling.
Selain mirip kolam ikan yang tak terawat, kondisi proyek lapangan tembak di kawasan sport center tenayan raya, ternyata belum juga difungsikan pemko, paska tuntas dikerjakan pihak rekanan, sehingga rawan menjadi tempat sarana bermain hewan binatang liar atau gondit di lokasi tersebut.
Hal itulah yang ditemui oketimes.com saat menelusuri dua dua bangunan lapangan menembak hasil pelaksanaan yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pekanbaru bersama rekanannya pada tahun anggaran 2021-2022 lalu, yang menyedot APBD Pemko sebesar Rp2,6 miliar.
Saat dilakukan penelusuran, oketimes.com menemukan sejumlah bekas telapak binatang liar seperti babi hutan alias gondit di lokasi. Anehnya peristiwa itu, terjadi sudah berlangsung lama dan sering terjadi di lokasi proyek tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pemuda Kota Pekanbaru Hazli Fendriyanto, saat dikonfirmasi pada Selasa (30/1/2024). Belum bersedia memberikan penjelasan terhadap kondisi bangunan lapangan tembak tersebut.
Hazli hanya bisa menyampaikan kepada oketimes.com, agar menemui Kepala Bidang Sarprasnya bernama Prayogi alias Yogi di kantornya.
"Temui pak Kabid Sarprasnya aja pak, saya sudah infokan ke beliau," tulis Hazli menjawab oketimes.com lewat gawai.***
Komentar Via Facebook :