Kuras APBD Rp13,4 Miliar, Dua Mega Proyek Dispora Kota Amburadul

Tidak terurus dan ditumbuhi semak belukar, dua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru, yang berlokasi di Sport Center Tenayan Raya, Kulim, senilai belasan miliar dari APBD Pemko T.A 2021-2022 yang patut dipertanyakan serta curigai pelaksanaannya.

Pekanbaru, Oketimes.com - Tidak terurus dan ditumbuhi semak belukar, dua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru, yang berlokasi di Sport Center Tenayan Raya, Kulim, senilai belasan miliar dari APBD Pemko T.A 2021-2022 lalu, patut dipertanyakan serta curigai pelaksanaannya.

Kedua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru itu, yakni Pembangunan Lapangan Tembak dan Lapangan Bola Sport Center Tenayan Raya. Kedua paket itu, dilakukan Dispora Kota Pekanbaru selama dua tahun berturut-turut, yakni T.A 2021 hingga 2022 lalu yang menyedot anggaran pemko senilai Rp13,4 miliar, hanya untuk pekerjaan fisik saja dan diluar konsultan perencana serta konsultan pengawas.

Sebagai bukti, berdasarkan hasil penelusuran oketimes.com belum lama ini di lokasi proyek Jalan Irmansyah Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya itu. Kondisi pada pembangunan lapangan tembak, yang sudah dikerjakan rekanan pada tahun 2021 lalu, saat ini sudah ditumbuhi semak-semak belukar dan dibanjiri genangan air bak tambak ikan yang tidak terawat serta tidak layak dikatagorikan sebagai tempat untuk latihan olahraga menembak yang ideal sebagaimana mestinya.

Selain kondisi ditumbuhi semak belukar dan menyerupai tambak ikan yang tidak terawat, fasilitas seperti bangku atau kursi tempat duduk latihan, sudah mengalami kerusakan dan bahkan ada yang sudah hilang, yang diduga telah dirusak dan dibongkar orang yang tidak bertanggungjawab alias digondol maling.

Masih di lokasi yang sama, kondisi tempat kamar mandi atau toilet sebanyak 4 unit, tidak layak dikagorikan sebagai fasilitas toilet yang layak. Karena, bak air, westafel dan kran air serta pintu toilet, sedang dalam tidak dalam keadaan terpasang di lokasi toilet, sehingga tidak layak dikatogorikan sebagai fasilitas toilet di lokasi proyek tersebut.

Tidak sampai disitu, selain semak ditumbuhi semak belukar dan kolam ikan, kondisi lapangan tembak sebagai sarana tempat titik tumpuk atau penampang atau penahan peluru, juga tidak ditemukan di lokasi pembangunan lapangan tembak tahap I, sehingga diduga pembangunan latihan tembak tersebut, tidak layak dijadikan sarana tempat latihan untuk menembak.

Begitu juga dengan akses pintu masuk jalan menuju lapangan tembak tersebut, saat ini tidak ditemukan di lokasi, karena kondisi lahan di lokasi sarana latihan tembak, sudah digenangi air dan semak belukar yang menyurupai kolam ikan yang tidak terawat.

Kondisi yang sama juga terjadi di lokasi lapangan tembak hasil pekerjaan tahap dua pada tahun anggaran 2022. Dilokasi, ada empat hall atau tribune yang sudah dibangun di lokasi proyek, akan tetapi disana masih ditemukan semak belukar dan dalam keadaan digenangi air bak kolam tempat memancing ikan yang tidak terawat dan tidak layak digunakan sebagai tempat latihan menembak.

Selain dalam keadaan tidak terawat, jalan akses menuju sarana keempat hall atau tribune itu, dalam keadaan berlumpur dan bercampur genangan air serta tumbuhan semak belukar.

Begitu juga dengan gundukan tanah sebagai penahan tebing batas hall atau tribune, dalam keadaan tergerus serta penampang penahan peluru tidak ditemukan di lokasi, sehingga tidak layak dijadikan tempat sarana latihan menembak.

Kemudian pada pekerjaan lapangan sepak bola sport center, oketimes.com menemukan sejumlah kejanggalan pada pelaksanaannya. Salah satunya, pelaksanaan pekerjaan tanah timbun dan pembangunan pagar serta penahan tebing lapangan bola sport center yang tekesan semberaut.

Dimana pada pekerjaan tahap I pekerjaan lapangan sepak bola, kondisi landclering dan penimbunan lapangan bola, terkesan asal jadi, sehingga patut dicurigai pelaksanaannya.

Begitu juga dalam pekerjaan pengadaan rumput hijau lapangan bola serta tribune tempat duduk pemain cadangan dan tamu pengunjung yang dikerjakan pada tahun 2022 lalu. Saat ini kondisinya saat tidak terawat dan belum layak dijadikan sarana tempat arena lapangan bola.

Terkait kondisi dua mega proyek tersebut, hingga kini pihak Dispora kota Pekanbaru, belum memberikan keterangan, meski oketimes.com sudah berupaya melakukan upaya konfirmasi dalam beberapa hari terakhir ini hingga berita ini diturunkan.*** (bersambung)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait