Pulihkan Kawasan Hutan Siak Kecil

Salamba Dorong Gakkum KLHK-DLHK Riau Dukung Aksi Spontanitas Warga Sungai Linau

Aksi spontanitas masyarakat Sungai Linau Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau, dengan menami pohon Pinang, Mahoni dan Karet di areal hutan gambut seluas kurang lebih 300 hektar yang kini telah berubah menjadi kebun sawit, mendapat apresiasi penuh dari berbagai kalangan aktivis lingkungan hingga kini.

Siak Kecil, Oketimes.com - Aksi spontanitas masyarakat Sungai Linau Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau, dengan menami pohon Pinang, Mahoni dan Karet di areal hutan gambut seluas kurang lebih 300 hektar yang kini telah berubah menjadi kebun sawit, mendapat apresiasi penuh dari berbagai kalangan aktivis lingkungan hingga kini.

"Mereka layak di acungi jempol dan perlu didukung dalam rangka pemulihan hutan negara, akibat deforestasi hutan dilakukan oknum tidak bertanggungjawab di kawasan hutan kelompok hutan produksi Bukit Batu yang telah dirambah dan dirusak oleh oknum masyarakat luar Desa Linau selama ini," kata Ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) Riau Ir Ganda Mora MSi, kepada Wartawan pada Jumat (24/9/2021) di Desa Sungai Linau Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau.

Disebutkan Ganda Mora, lahan seluas kurang lebih 300 hektar di Desa Sungai Linau, sebelumnya sudah dilakukan Land Clearing oleh oknum luar desa untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit.

Namun lanjut Ganda, tindakan tersebut mendapat perlawanan dari masyarakat tempatan, dengan melakukan kegiatan menanam kembali lahan yang sudah alih fungsi dengan tanaman kehutanan seperti Karet, Pinang dan Mahoni di lokasi hingga kini.

"Mereka sudah melakukan penanaman Tanaman Kehutanan sebanyak tiga kali secara sukarela dari biaya sendiri. Ini patut jadi perhatian Gakum KLHK dan Gakum DLHK Riau, dan mengapresiasi aksi spontanitas masyarakat setempat, serta diminat tim Gakkum melakukan tindakan hukum terhadap perambah serta mendukung masyarakat setempat sebagai percontohan di provinsi Riau, dan mereka perlu dibina, karena sudah berusaha memulihkan hutan negara tanpa pamrih," ungkap Ganda Mora.

Sementara itu, Ketua Pemuda Desa Sungai Linau Mantolo menyampaikan bahwa sekitar 50 warga sudah tiga kali melakukan penanaman pohon karet, pinang dan Mahoni di lokasi land clearing tersebut selama ini.

"Kami termotivasi untuk memulihkan kondisi hutan yang sudah hancur dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab, harapan kita pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadikan lahan tersebut menjadi Perhutanan Sosial ataupun HTR, agar kawasan hutan tersebut tetap terjaga," sebutnya.

Menurutnya, dengan adanya pemulihan lingkungan serta berdaya ekonomi terhadap masyarakat tempatan, lahan yang kini berubah jadi perkebunan sawit, tanpa melibatkan masyarakat tempatan, menjadi perhatian masyarakat, untuk tidak tinggal diam dan berupaya akan melakukan pemulihan di lahan tersebut.

"Setiap hari Jumat, kami melakukan kegiatan penanaman kembali, hingga lahan tersebut pulih kembali dengan tanaman kehutanan. Kita butuh dukungan moril dari instansi terkait dan juga oleh aktivitas lingkungan," pungkas Manto.

Pada kesempan itu, salah satu tokoh pemuda Desa Sungai Linau, Royani mengatakan bahwa selama ini dirinya ikut bahu membahu dengan warga lainnya untuk memulihkan kondisi hutan dengan menamani ratusan bibit Karet, Pinang dan Mahoni di lokasi tersebut selama ini.

"Hal ini kami lakukan karena memikirkan untuk hari mendatang, bila hutan sudah rusak, kemungkinan besar akan ada bencana banjir dan bencana kekeringan, maka tanpa dukungan kepala desa setempat, kami warga disini akan terus melakukan penanaman sampai hutan tersebut pulih kembali," tegasnya.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait