Pimpin Patroli Skala Besar di Pusat Kota Pekanbaru

Kapolda Riau Sempat Baca Alquran Ibu Penjual Jambu Depan RS Eka Hospital, Lalu Borong Dagangannya

Ibu Wati, penjual jambu air di pinggir Jalan Soekarno-Hatta (Jalan Arengka, red) Kota Pekanbaru, Riau tak pernah menyangka bakal bertemu orang nomor satu di Kepolisian daerah (Polda) Riau, yakni Irjen Agung Setya Imam Effendi di lokasi dagangnya, Jumat 23 Juli 2021 malam.

PEKANBARU, Oketimes.com - Ibu Wati, penjual jambu air di pinggir Jalan Soekarno-Hatta (Jalan Arengka, red) Kota Pekanbaru, Riau tak pernah menyangka bakal bertemu orang nomor satu di Kepolisian daerah (Polda) Riau, yakni Irjen Agung Setya Imam Effendi di lokasi daganganya, Jumat 23 Juli 2021 malam.

Wanita yang sudah tidak memiliki suami itu pun sontak kaget, begitu tahu iring-iringan jenderal bintang dua tersebut menepi dan menghampirinya lapak dagangannya.

Perempuan berusia 65 tahun itu sempat kebingungan, melihat beberapa polisi berseragam turun dari kendaraan dinas. Ketika itu, dirinya sedang mengaji (Membaca Alquran, red) sembari berharap ada orang yang melintas berhenti membeli dagangannya. Apalagi hari sudah tengah malam, tepatnya pukul 23.00 WIB di hari Jumat 23 Juli 2021.

Bu Wati bergegas berdiri menyambut, namun langkahnya kalah cepat dengan Kapolda Riau Irjen Agung yang sejurus kemudian sudah berada di hadapannya.

"Enggak apa-apa bu, dilanjutkan mengajinya, saya temani," tutur ramah mantan Deputi Bidang Intelijen Siber BIN itu menghampiri ibu Wati.

Kebetulan, Irjen Agung melintas di sana disela memimpin personelnya dalam patroli skala besar, sekaligus membagikan 800 paket Sembako yang ditujukan bagi warga kota Pekanbaru, pada Jumat malam.

Bu Wati sendiri sudah lumayan lama berjualan di pinggir Jalan Arengka 1, tak jauh dari RS Eka Hospital menjual apa yang ada, semisal jambu, pisang hingga jagung.

Walau tak banyak pembeli, setidaknya ada usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi tengah kondisi Covid-19 saat ini, omsetnya jelas menurun sama seperti masyarakat lainnya.

"Saya tinggal di Panam pak, pakai sepeda ini berjualan," kisahnya sambil menunjuk ke sepeda usang yang setia menemaninya.

Di Panam, Bu Wati tinggal bersama saudara angkat. Meski tidak memiliki buah hati, namun ia memiliki beberapa orang anak angkat, sedangkan suaminya sudah tidak ada. "Kalau pendapatan sehari-hari tak menentu, kadang ada kadang tidak," sambungnya.

Mendengar cerita itu, Irjen Agung pun mencoba menguatkannya. Lantas Kapolda Riau berdiri sambil melihat-lihat dagangan yang dijual Buk Wati.

"Buk, saya borong semuanya ya, ini kan sudah malam, sudah jam 11, biar setelah ini ibu bisa pulang ke rumah," timpal jenderal bintang dua tersebut.

Sontak Bu Wati bahagia, raut wajahnya pun berubah seketika. Kapolda Riau bergegas mengambil uang lalu memberikan ke tangan Bu Wati.

"Semoga ibu sehat selalu, didoakan agar semuanya sehat ya buk, dan ini mohon diterima (uang) ya buk," harap Irjen Agung.

"Alhamdulillah pak, mudah-mudahan murah rejeki dan berkah, terima kasih pak, Alhamdulillah," ungkap Buk Wati penuh syukur.

Puluhan plastik berisi jambu yang dijual bu Wati pun di borong habis Kapolda Riau. Bahkan polisi turut membantu mengemasi barang-barang untuk dinaikkan ke keranjang yang ditaruh pada sepeda.

Tak cuma itu, Kapolda Riau juga memberikan bantuan paket lengkap berisi Sembako kepadanya.

Irjen Pol Agung mengatakan, sembako yang disalurkan jajarannya merupakan bentuk gotong royong dalam upaya membantu masyarakat, apalagi di tengah kesulitan menghadapi pandemi Covid-19.

Tak cuma Polda Riau, seluruh jajaran Polres ditiap kabupaten juga melakukan hal yang sama, dengan total 2.655 paket Sembako yang ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kita ingin membantu masyarakat. Kami merasakan, ini saatnya kita semua bergandengan tangan saling membantu. Sekecil apapun bantuan pasti akan bermanfaat. Bergotong royong bagaimana bisa saling mengisi, menjaga agar semuanya tetap baik, menjaga harmoni, ini spirit bagi Riau membuat semuanya punya harapan," singkatnya.

Sebagaimana diketahui, setakat ini Kota Pekanbaru menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pada level III.

Hal tersebut dilakukan, lantaran masih cukup tingginya angka penyebaran Virus Corona di ibukota Provinsi Riau tersebut.

Bahkan dalam patroli skala besarnya, Kapolda Riau juga memberikan imbauan agar warganya tidak kendor dalam penerapan protokol kesehatan, hingga menggelorakan vaksinasi untuk memperkuat herd immunity atau kekebalan kelompok.***