Tangani Zona Merah Covid-19

Kapolri Siapkan Lima Manajemen Kontijensi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, siapkan lima manajemen kontijensi terkait penanganan Pandemi Covid-19 di 13 zona merah kabupaten dan kota.

Jakarta Oketimes.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, siapkan lima manajemen kontijensi terkait penanganan Pandemi Covid-19 di 13 zona merah kabupaten dan kota.

"Hal itu sesuai dengan azas Salus Populi Supreme Lex Esto atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi," kata Listyo Sigit Prabowo, Senin (7/6/2021) di Jakarta.

Sigit juga memaparkan, kelima manajemen kontijensi tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran klaster Covid-19, seperti halnya yang terjadi Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Manajemen kontijensi pertama, bertugas menjaga kampung atau RT yang sudah menjadi klaster, dibantu personel Polri bakal lakukan penjagaan dan patroli pada lokasi PPKM Mikro atau Desa dengan penambahan pasukan dari Polda dan Mabes Polri sesuai dengan pembagian zonanya masing-masing.

"Langkah manajemen kontijensi pertama, Polda membuat supervisi dari pejabat ke Polres, Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala sesuai dengan zonasi yang ditentukan," ungkap Sigit.

Kemudian manajemen Tracing dan ketersediaan Swab Antigen, untuk mengatur personel TNI-Polri melakukan Swab PCR setelah dinyatakan reaktif ketika proses pengetesan Swab Antigen.

"Warga yang positif Swab antigen dilakukan test Swab RT-PCR per 5 hari baik yang gejala maupun OTG, guna menghindari penyebaran virus corona ke orang lain," ujar eks Kapolda Banten itu.

Sedangkan manajemen RT-PCR dan peningkatan hasil Laboratorium, dengan menggunakan mobil RT-CPR diharapkan mempercepat pengujian laboratorium.

"Dengan bantuan dari Laboraturium dan mobil RT-PCR, diharapkan hasil tes dapat diterima lebih cepat, yang tadinya 3-5 hari menjadi kurang lebih 1-2 hari," ungkap Sigit.

Sigit juga menyiapkan manajemen bagi pasien yang reaktif atau positif, untuk menentukan isolasi mandiri dan rujukan ke Rumah Sakit (RS).

"Untuk masyarakat Jawa Tengah yang melakukan isolasi mandiri, nantinya bakal langsung di evakuasi ke tempat rujukan yang telah disiapkan," sambungnya.

Sedangkan tempat evakuasi, Kapolri menyiapkan Asrama Haji Donoyudan dengan 800 tempat tidur, Gedung Diklat Srondol kapasitas 300 tempat tidur, kediaman Wali Kota 200 tempat tidur, dan Gedung Islamic Center 150 tempat tidur.

"Evakuasi yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah, digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isoma pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri," ujar Sigit.

Terakhir, Sigit melakukan manajemen evakuasi pengangkutan positif bila sudah semakin banyak yang positif dan klaster keluarga meluas.

Disisi lain, Sigit meminta kepada masyarakat khususnya di Kudus, untuk betul-betul menegakan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari, Terutama soal kedisiplinan warga terkait penggunaan masker.

Sigit menekankan, penggunaan masker dengan disiplin akan dapat menekan angka penyebaran virus jenis SARS-CoV-2.

Menurut Sigit, hal itu masih menjadi upaya paling ampuh untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Merujuk pada penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, sigit menilai itu masih menjadi upaya paling ampuh untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

"Tingkat kepatuhan masker sudah mulai menurun, salah satu yang paling mudah tidak tertular Covid-19 adalah menggunakan masker," ungkap Sigit.

Sigit juga meminta kepada wilayah sekitar Kabupaten Kudus, untuk segera mempersiapkan manejemen kontijensi.

"Yang lain mempersiapkan kontigensi, plan utamanya yang berbatasan dengan Kudus untuk keluar masuk wilayah zona merah diawasi ketat," tandasnya.

Sedangkan untuk Masyarakat di zona merah desa, dihimbau untuk tidak keluar rumah selama 5 hari sambil menunggu hasil evaluasi.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait