Dalami Korupsi Proyek Jalan Lingkar Barat Dumai

Lagi, KPK Panggil Tujuh Saksi untuk Tersangka M Nasir di Polresta Pekanbaru

ILustrasi

PEKANBARU, Oketimes.com - Dalami perkara penyidikan kasus korupsi proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (Multi Years) Kabupaten Bengkalis, Riau, T.A 2013 hingga 2015, Komisi Pemberantasan Korupsi, kembali memanggil tujuh saksi untuk tersangka M Nasir mantan Kepala Dinas PUPR Bengkalis, Kamis (03/12/2020) di Mapolresta Pekanbaru.

"Hari ini Kamis (03/12/2020) penyidik KPK, memanggil tujuh saksi dari kalangan swasta dan supplier rekanan untuk dimintai keterangan terkait proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (Multi Years) Kabupaten Bengkalis, Riau, T.A 2013 hingga 2015, untuk  tersangka MNS (M Nasir) mantan Kadis PUPR Bengkalis di Mapolresta Pekanbaru," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri, S.H, M.H lewat pesan androidnya yang diterima oketimes.com pada Kamis pagi.

Ali Fikri memaparkan ketujuh saksi dari kalangan swasta yang merupakan supplier rekanan tersebut adalah atas nama Anton Alat Berat, Arno Rifai, Karim selaku supplier tanah timbun, Idrus Maarif selaku Supplier Peningkatan Jalan Lingkar Bukit Batu - Siak Kecil di Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013-2015 dan Zulfikri Ahmad selaku supplier tanah urpil.

Kemudian lanjut Ali Fikri, sedangkan dari pihak rekanan adalah PT Dua Putri Dua Putra selaku supplier tanah urpil PT Putri Dua Putra Dua dan Penanganan Harahap selaku supplier tanah urpil.

"Ketujuh saksi tersebut dimintai keterangan terkait dugaan kasus korupsi proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (Multi Years) Kabupaten Bengkalis, Riau, T.A 2013 hingga 2015 untuk tersangka MNS (M, Nasir)," ungkap Ali Fikri.

Sebelumnya, KPK juga tengah memanggil empat saksi untuk tersangka MNS eks Kepala Dinas PUPR Bengkalis, pada Selasa (01/12/2020) di Pekanbaru.

"Keempat saksi tersebut seorang ASN pejabat Kabupaten Bengkalis dan tiga dari kalangan swasta selaku supplier rekanan," kata Juru Bicara Ali Fikri, SH, MH kepada oketimes.com lewat pesan WhattsApp nya pada Selasa (1/12/2020) siang.

Ali menyebutkan keempat saksi tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan penyidik KPK di Mapolresta Pekanbaru, guna dimintai kesaksiannya terkait dugaan korupsi proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (Multi Years) Kabupaten Bengkalis, Riau, T.A 2013 hingga 2015 untuk tersangka M Nasir.

Adapun keempat saksi tersebut, adalah AS alias Arlis, selaku Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Keungan dan Aset Daerah Kabupaten Bengkalis.

"Kedua dari swasta Satimin, ketiga AH alias Amir, dan HW alias Hengky selaku dari supplier rekanan," beber Ali.

Sebelumnya juga penyidik KPK, tengah memanggil tiga Direktur rekanan dalam proyek tersebut untuk dimintai keterangan sebagai saksi pada Rabu (11/11/2020) di Jakarta.

Ketiga Direktur rekanan tersebut berinisial EP alias Edi selaku Direktur Utama PT. Iga Binamix Bengkalis, AT alias Andi selaku Direktur Orient Total Supply Ltd dan ST alias Ipan selaku Direktur PT. Probesco Disatama.

Ali menjelaskan, ketiga pimpinan perusahaan tersebut dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait proyek pembangunan Jalan lingkar Barat Duri (Multi Years) di Kabupaten Bengkalis, Riau, T.A 2013 hingga 2015 di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Jalan Kuningan Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (11/11/2020). "Mereka dipanggil penyidik masih sebatas saksi," pungkas Ali.

Tidak sampai disitu, KPK juga sebelumnya sudah memanggil enam saksi untuk diperiksa terkait dugaan korupsi proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri, Kabupaten Bengkalis tahun anggaran 2013-2015 pada Kamis (02/07/2020) lalu.

"Hari ini, enam saksi TPK proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (multiyears) di Kabupaten Bengkalis untuk berkas tersangka MNS (M Nasir)," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri pada Kamis (02/07/2020) lalu.

Enam saksi itu, adalah Adhe Adriance dari CV Wahyu Rintiani Abadi, Armadan Rambe, Sub kontaktor box Culvert dan drainase untuk PT Sumindo tahun 2013-2015, Eko Kurniawan, Operation Manager CV Tunggal Mandiri Sejati. Suryadi dari Direktur CV Surya Cipta Adigraha, Uster Manalu Leo dari CV Risdo Alva Mandiri, dan Rudi Sutianto selaku Direktur PT Gemar Mas Jaya.

Ali mengatakan, 6 saksi dipanggil untuk dimintai keterangan di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau, Jalan Gajah Mada, Kota Pekanbaru. "Lokasi di Kantor Direktorat Reskrimsus," sebut Ali.

Sebagaimana diketahui, proyek Jalan Lingkar Barat Duri tersebut dilaksanakan M Nasir selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan sekaligus Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bengkalis dan sempat menjabat Sekretaris Daerah Kota Dumai.

Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi empat proyek jalan di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Mereka adalah tersangka M Nasir, Tirtha Adhi Kazmi selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta delapan orang kontraktor, Handoko Setiono, Melia Boentaran, I Ketut Surbawa, Petrus Edy Susanto, Didiet Hadianto, Firjan Taufa, Victor Sitorus dan Suryadi Halim alias Tando.

Kesepuluh tersangka itu, diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait empat proyek tersebut, seperti pengaturan tender, hasil pekerjaan tidak sesuai spesifikasi dan pekerjaan yang kualitasnya jauh dari yang dipersyaratkan.

Adapun, empat proyek jalan itu, yakni proyek peningkatan Jalan Lingkar Bukit Batu-Siak Kecil, Proyek peningkatan Jalan Lingkar Pulau Bengkalis, Proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri dan Proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Duri.

KPK menjerat M Nasir dan Dirut PT Mawatindo Road Construction, Hobby Siregar, dan Makmur alias Aan di proyek peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis tahun anggaran 2013-2015.

Sementara Bupati Bengkalis nonaktif, Amril Mukminin juga terjerat dalam kasus suap proyek pembangunan jalan multiyears, Jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis.

Perkara yang menjerat Amril tersebut, merupakan pengembangan penanganan perkara dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Batu Panjang - Pangkalan Nyirih.*** 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait