Jalan Desa Tanjung Darul Takzim Masih Sekeping Papan

Jalan Sekeping Papan yang berada di desa Tanjung Darul Takzim.

SELATPANJANG, oketimes.com– Sentuhan pembangunan infrastruktur jalan belum juga dirasakan oleh masyarakat Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, terutama jalan Harapan yang lazim disebut jalan `Papan Sekeping`.
Masyarakat desa sekitar mengenal desa ini dengan ciri jalan menggunakan papan sekeping sejauh 4 km. Untuk mengetahui kondisi sebenarnya, wartawan Riau Editor langsung turun ke lapangan.
 
Dari Desa Lalang Tanjung, kami memasuki desa ini dengan menyebrangi sungai menggunakan sampan dayung. Sesampai di darat kami disapa ramah oleh salah seorang warga Desa Tanjung Darul Takzim, "Hati-hati saat melintasi jalan papan sekeping, kalau tidak pintar mengimbangi bisa jatuh," ingat pak Usman kepada wartawan RE.
 
Dari pelabuhan penyeberangan jalannya masih tanah. Setelah melintas kurang lebih 2 km, terlihat jalan dengan timbunan batu, namun sayangnya kiri kanan jalan ditumbuhi ilalang menutup hingga ke bodi jalan yang hanya bisa dilalui satu sepeda motor saja. Hingga di pertigaan jalan Kantor Desa, di tengah-tengah jalan ada papan sekeping yang digunakan untuk melintasi jalan.
 
Wartawan RE mencoba melintasi jalan tersebut, karena kondisi tanahnya kering, kami tidak meniti diatas papan, tapi memilih jalan tanah gambut. Namun disatu titik kami temukan jalan yang becek dan berlumpur, mau tidak mau, kami harus meniti di atas papan sekeping tersebut. Malangnya kami tergelincir dan terjerembab ke tanah.
 
"Beginilah kondisi jalan desa kami, entah sampai kapan jalan ini bisa dibangun. Karena hampir setiap hari ada saja yang jatuh di jalan ini, bahkan warga kita yang sudah sering bolak-balik tetap hati-hati melintasi jalan ini," ungkap pak Sam, yang kebetulan sedang beristirahat di pinggir jalan dan membantu kami.
 
Sebagai salah satu warga desa, ia berharap pemerintah bisa segera membangun jalan tersebut. Karena jalan Harapan merupakan satu-satu akses menuju desa lainnya.

"Kita senang juga, kemarin dengar-dengar tasik nambus mau dibikin tempat wisata, tentunya nanti akan segera dibangun jalan yang bagus. Tapi ada tidaknya tempat wisata di desa ini kita harapkan jalan ini tetap dibangun," ungkap pak Sam.
 
Kepala desa Darul Takzim, Basri ketika dihubungi mengungkapkan jalan Harapan Tanjung Katung desa Tanjung Darul Takzim belum tersentuh rabat beton. padahal jalan ini merupakan salah satu jalan penghubung antar desa, dan ke kecamatan.
 
Kondisi jalan utama desa Darul Takzim sangatlah menghkawatirkan, pasalnya dengan konsisi tanah gambut ini apa bila hujan tidak bisa digunakan karenakan jalannya becek dan hancur.

"tidak jarang masyarakat yang lewat di jalan itu sering jatuh, dan jika musim panas jalannya berdebu," ungkap Basri.

Menurut Basri, Desa tanjung Darul Takzim ini sudah pemekaran selama 3 tahun sejak akhir November 2011 lalu. Pemerintah desa sudah mengajukan usulan untuk infrastruktur jalan di desa Darul Takzim.

"Di musrenbang 2013 dan 2014 sudah kami usulkan, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dibangun," katanya.

Pada APBN juga sudah kami usulkan. Karena banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan Harapan tersebut. Untuk menggunakan akses laut, besar lagi beaya yang akan di keluarkan mau mencapai Rp70000 sekali jalan," ucap Basri.
 
Kami berharap agar pemerintah daerah bisa melirik sedikit ke desa kami yang terpencil ini agar desa kami ini bisa tersentuh jalannya dengan pengerasan dan rabat beton karena merupakan urat nadi desa.

"Di jalan inilah masyarakat kami mencari nafkah, anak anak sekolah juga melewati jalan ini, dan juga jalan arah menuju perkantoran desa Tanjung Darul Takzim," ungkapnya penuh harap. (Eg)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :