29 Personel Jadi Tersangka 21 Saksi

Danpuspom TNI AD: Motif Penyerangan Ciracas, Termakan Hoaks dan Korsa

Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspomad), Letjen Dodik Widjanarko, dalam konferensi pers di Mapuspom TNI AD, Jakarta, Kamis (3/9/20202).(Foto : Antara)

Jakarta, Oketimes.com - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI AD, Letjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan motif utama para tersangka oknum TNI AD yang melakukan karena terprovokasi kabar bohong atau hoaks.

"Melampiaskan, karena sudah terprovokasi oleh berita bohong yang berkembang di antara mereka," kata Dodik dalam konferensi pers Kamis (3/9/2020) di Mapuspom TNI AD, Jakarta.

Lebih lanjut, Dodik menyatakan oknum prajurit TNI tersebut tersulut oleh kabar bohong yang dilakukan oleh Prada MI.

Dia menegaskan kejadian yang menimpa Prada MI adalah kecelakaan tunggal, bukan akibat dikeroyok oleh orang tak dikenal seperti yang diakui oleh Prada MI.

"Melakukan tindakan pembalasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI. Meski kenyataannya dari hasil penyelidikan Prada MI menyampaikan berita bohong," kata dia.

Tidak hanya itu lanjut Dodik, para tersangka oknum TNI tersebut, merasa tak puas dan tidak percaya terhadap keterangan dari pihak Polsek Ciracas terkait kecelakaan tunggal Prada MI.

"Juga alasan jiwa korsa terhadap Prada MI," imbuhnya.

Letjen Dodik juga mengakui perbuatan beberapa kelompok oknum TNI yang bergerak dari Jalan Arundina, Ciracas menuju Polsek Ciracas turut terjadi sejumlah tindakan perusakan dan kekerasan fisik.

Termasuk diantaranya berupa pemecahan kaca-kaca mobil, pengerusakan sepeda motor, etalase warung, hingga perusakan gerobak.

"Ada juga pengerusakan kaca SPBU, pengerusakan kaca showroom mobil, penganiayaan terhadap masyarakat, perampasan dan pengerusakan handphone dan penembakan menggunakan pistol air softgun," paparnya.

Dodik juga menegaskan dugaan penggunaan narkotika oleh Prada MI telah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ia menyatakan pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel urine, darah dan rambut untuk diteliti di laboratorium forensik milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Bogor.

"Kami penyidik POM TNI AD menunggu hasil pengecekan laboratorium," kata dia.

Terkait hal itu, lanjut Dodik Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap puluhan oknum tentara yang terlibat aksi penyerangan dan perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Dari hasil pemeriksaan itu, total ada 29 tentara yang dijadikan tersangka.

"Saat ini statusnya naik sebagai tersangka dan diajukan penahanan sebanyak 29 personel," ungkap Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspomad), Letjen Dodik Widjanarko, dalam konferensi pers di Mapuspom TNI AD, Jakarta, Kamis (3/9/2020).

Dodik menuturkan, total mereka memeriksa 51 personel dari kasus tersebut. Sebanyak 29 dijadikan tersangka, lalu 21 masih sebagai saksi. "Satu orang dikembalikan (dari penahanan) karena statusnya murni saksi," imbuh dia.

Sementara 21 orang saksi lainnya, masih menjalani pemeriksaan. Puspomad meyakini masih ada tersangka lain dari kasus tersebut.

"Dari 51 personel yang diperiksa, semuanya berasal dari 19 satuan. Proses penyidikan masih terus berjalan, sampai semuanya tuntas," tegas dia.

Sementara itu, Tim gabungan Pomdam Jaya dan Polda Metro Jaya menemukan delapan prajurit TNI dari matra laut dan udara diduga terlibat dalam penyerangan Mapolsek Ciracas.

Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen TNI Eddy Rate Muis menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti, delapan prajurit tersebut sedang berada di lokasi peristiwa penyerangan Mapolsek Ciracas.

Para prajurit tersebut yakni tujuh prajurit AL dan 1 prajurit AU.

Sebelumnya ada 51 prajurit TNI AD dari 19 kesatuan menjalani pemeriksaan, lantaran diduga terlibat dalam peristiwa penyerangan.

Eddy menegaskan pihaknya tidak berhenti sampai di situ dan tim gabungan bakal terus melakukan pengembangan.

"Sampai saat ini baru kita temukan delapan berdasarkan pemeriksaan dari alat (komuniasi) tersebut dan terus kita kembangkan," kata Eddy saat konferensi pers di Markas Puspomad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020).

"Bagaimana keterlibatannya kita tunggu hasil pemeriksaan" sambung Eddy.

Eddy menambahkan, Puspom TNI sudah berkomunikasi dengan komandan satuan untuk segera menghadirkan para prajurit dari matra lain yang diduga terlibat dalam penyerangan Polsek Ciracas.

"Puspom TNI akan bekerja sama dengan Puspom TNI AU dan Puspom TNI AL untuk memeriksa prajurit-prajurit tersebut," terang Eddy.

Sejauh ini sudah 29 oknum prajurit AD yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan. Namun penyidikan belum selesai.

Tim gabungan masih mendalami 21 oknum prajurit AD lainnya. Sementara satu prajurit sebagai saksi dikembalikan, karena tidak ditemukan dugaan keterlibatan.

Diketahui, aksi penyerangan dipicu isu pengeroyokan anggota Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad), Prajurit Dua (Prada) MI, di kawasan Ciracas.

Namun, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), membuktikan Prada MI terluka karena kecelakaan tunggal.

Atas kejadian itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, membentuk tim khusus mengusut penyerangan tersebut. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim, kini telah dilakukan penetapan sejumlah tersangka yang merupakan prajurit TNI.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait