Calon Wawako Diminta Tes Ulang Kesehatan

Ilustrasi

Pekanbaru, Oketimes.com - Dukungan terhadap bakal calon Wakil Walikota Pekanbaru Said Usman Abdulah (SUA) hingga kini terus mengalir dari masyarakat. Tidak hanya kalangan simpatisan dan kader, tapi dari tokoh masyarakat Riau, juga angkat bicara terkait persoalan mengenai persoalan yang menderanya. Hanya bermasalah pada kesehatan jasmani dianggap hanya dugaan KPU bisa serta merta minta pergantian calon.

Hal ini disampaikan langsung oleh tokoh masyarakat Riau, Fauzi Kadir, Senin (3/10/16) ketika dikonfirmasi lewat ponsel. Ia menjelaskan dengan belum memenuhi persyaratan kesehatan SUA, karena disabilitas, harusnya tim medis RSUD Arifin Ahmad memberikan kesempatan tes kesehatan kedua kepada SUA.

Namun tes kesehatan kedua ini, harus disaksikan oleh seorang ahli di setiap tahapan tes. Dan ini harus dikawal. Sehingga tidak menimbulkan interprestasi yang berbeda-beda dari masyarakat.

"Saya yakin Ketua dan Komisioner KPU Pekanbaru orang-orang bersih. Kan kalau diulang lagi tes kesehatannya, tidak ada masalah. Sehingga tidak timbul prasangka rekayasa dan fitnah. Lagi pula, KPU tidak mengerti juga medis. Harusnya juga disampaikan rinci kepada SUA tentang disabilitas oleh medis di dampingi KPU. Ini untuk menghilangkan dugaan permainan," jelasnya.

Diungkapkan Fauzi Kadir, kredibilitas KPU sedang diuji. Terutama masalah trust. Sebab, trust masyarakat juga semakin luntur, akan profesionalitas penyelenggara Pilkada. Makanya, KPU harus membangun trust tersebut, ke arah yang lebih baik.

Disinggung mengenai publis yang dilakukan KPU tentang SUA, menurut Fauzi, cara KPU tidak pas. Seharusnya sistemnya tidak demikian, dengan mempublis ke media. "Itu tadi, metodenya sudah tidak trust. Kalau orang-orang KPU, saya percaya sudah bagus. Metodenya saja yang aneh. Sebab, ini rentan terhadap faktor-faktor intervensi," sebutnya.

Dalam situasi sekarang, sah-sah saja masyarakat melakukan interprestasi berbeda. Karena masyarakat masih banyak yang tidak mengerti pengetahuan politik. Apalagi metode dan sistem yang dilakukan seperti ini, akan sulit dipercaya.

"Kalau memang SUA disebutkan disabilitas, kan ada kelasnya. Apakah berat, sedang dan biasa. Saat ini, orang mampu membungkus merek kuda, tapi sebenarnya isinya daging babi," kata Fauzi berumpama.

Makanya, agar fair, KPU harus memberikan tes kesehatan ulang khusus untuk SUA. Apalagi waktu sisa terakhir untuk kepastian pasangan Ide-SUA berlayar, hingga Selasa 4 Oktober, besok. "Mari kita ciptakan suasana kondusif untuk Pilkada ini," ajaknya. (eza)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait