PGRI Rohil Punya Rencana Bangun Perumahan Guru
Ilustrasi, perumahan guru.
Bagansiapi-api, Oketimes.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Rokan Hilir akan membangun Pondok Guru Residence yang diperuntukkan bagi para tenaga pendidik yang masih menyewa atau belum memiliki rumah.
"Pembangunan pondok guru residence ini merupakan program PGRI Rohil yang bekerjasama dengan salah satu developer PT Kansa Grasa Karsindo. Bahkan memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan itu sudah dilakukan pada akhir Juli 2016 di Gedung Serbaguna Bagansiapiapi," kata Ketua PGRI Rohil Zulfikar akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, pondok guru residence ini terdiri dari Residence I yang lokasinya berada di Simpang Benar, diperuntukkan bagi PGRI cabang Kecamatan Tanah Putih, Tanah Putih Tanjung Melawan dan Bangko Pusako.
Sementara Residence II berada diwilayah Balai Jaya yang didukung oleh PGRI cabang Kecamatan Balai Jaya, Bagan Sinembah dan Bagan Sinembah Raya. Sedangkan Residence III berada diwilayah Tanah Merah yang dipersiapkan untuk PGRI cabang Kecamatan Rimba Melintang, Bangko, Pekaitan dan Sinaboi.
"Untuk tahap awal kami akan membangun perdana sebanyak 300 unit di Simpang Benar, Kecamatan Tanah Putih. 200 unit diantaranya untuk tipe 45 dan 100 unit tipe 36," katanya.
Zulfikar mengatakan dalam satu residence tersebut nantinya juga dilengkapi fasilitas rumah ibadah, taman bermain dan lembaga pendidikan TK dan Paud, karena disekitar lokasi itu sudah ada SD, SMP dan SMA.
"Lahannya sudah diukur bahkan sampai hari ini sudah banyak guru yang mendaftar. Tapi kalau bisa tahap awal pembangunan kami minta Bupati yang meresmikannya," harap dia, sembari menambahkan dengan adanya pondok guru residence ini kedepan diharapkan tidak ada lagi para guru menyewakan rumah.
"Ini murni cita-cita kami untuk para tenaga pendidik, jangan ada lagi ketika pensiun sementara tidak memiliki rumah. Begitu juga bagi yang sudah pensiun yang masih sewa rumah, termasuk bagi guru honorer. Kami siapkan rumah layak dan murah dengan harga Rp700 ribu perbulan," ungkap Zulfikar.
Zulfikar menyebutkan, hingga kini para guru masusih menyewa rumah dengan Rp700 ribu perbulan dan tanpa memiliki jaminan untuk rumah yang akan ditempati selamanya. "Tapi kalau ngontrak rumah yang sudah kami sediakan di residence ini, sudah menjadi rumah mereka kelak," ulasnya.
Zulfikar juga berharap selama lima tahun kedepan semua program PGRI Rohil yang dipimpinnya tidak ada lagi keluhan dari para guru. "Saya jadi ketua karena dukungan anggota jadi setiap usulan dan masukan tentunya akan kita tampung," pungkasnya. (rd)
Komentar Via Facebook :