Hardiknas, Gaji GBP Belum Dibayarkan

PEKANBARU, Oketimes.com- Sungguh ironis memang jika kita menyinggung kualitas pendidikan anak negeri ini. Kenapa tidak, cerdasnya anak bangsa ditentukan dengan kualitas tenaga pengajar yang handal dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Dihari pendidikan Nasional (Hardiknas) ini, Pemerintah Provinsi masih belum membayar Gaji Guru Bantu Provinsi (GBP) yang sudah 4 bulan belakangan ini.

Menanggapi hal ini, Tokoh Pendidikan Riau, Soemardi Taher yang memberikan kritikan kenapa hingga kini GBP belum digaji hingga 4 bulan tentang dan bagaimana nasib guru jika memang gaji atau honor mereka tidak dibayar.

"Saya sedih guru bantu yang belum dibayar gajinya selama empat bulan, itu tidak beradab namanya," kata Soemardi yang di temui di kantor Gubernur Riau, Rabu (30/4) lalu.

Karena itu, Soemardi mendesak pemerintah segera membayarkan empat bulan gaji yang merupakan hak ribuan guru bantu tersebut. Ia kecewa mengapa guru bantu itu diangkat kalau gaji mereka tak dibayar, yang jelas gaji guru harus dibayarkan dan penempatan guru-guru juga harus efektif dan efisien sehingga Riau tidak lagi kekurangan guru.

"Apapun kondisinya tidak ada alasan menahan gaji guru, baik guru honor, guru bantu maupun tunjangan guru PNS. Karena, tugas dan wewenang yang diemban dinilai berat dengan tuntutan menciptakan SDM Riau yang lebih baik," tuturnya.

Soemardi menambahkan, seharusnya pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota dapat mencarikan solusi agar pembayaran gaji tidak terkendala dengan memangkas mekanisme pembayaran. Karena, seperti diketahui, peran guru diminta untuk menjadi pendidik yang mumpuni dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM), namun hak mereka tidak diberikan sesuai waktu.

"Sebenarnya di Indonesia ini tidak pernah kekurangan guru, yang menjadi masalah adalah penyebaran guru yang tidak merata. Jadi yang perlu ditingkatkan itu kualitas guru  dan penyebaran guru juga harus benar dan merata. Sekarang yang menjadi tugas pemerintah bagaimana memaksimalkan guru yang ada," ujarnya.

Sebab, kata Soemardi, kelebihan guru di Indonesia dapat dilihat segi perbandingan guru dengan Siswa. Dicontohkannya, perbandingan jumlah guru dengan muridnya di negara Inggeris satu guru 17 siswa, Jepang satu guru dengan 18 siswa. Singapore juga satu guru untuk 18 siswa.

"Sementara, perbandingan di Indonesia satu guru untuk 6 orang siswa. Kelebihan guru itu luar biasa dan ini yang belum dimaksimakan oleh Pemerintah," ungkap Soemardi.

Jadi, Kata Soemardi, pemerintah selama ini menilai jika Indonesia masih kekurangan guru dan setiap tahun dilakukan pengangkatan guru. Jadi, dia pikir kurang guru, tiap tahun ditambah. Sekarang malah gaji mereka tidak dibayarkan.

"Sekarang tinggal bagaimana pemerintah melalui dinas terkait dapat melakukan maksimalisasi tenaga pengajar tersebut sesuai kemampuan dan bidang mereka. Kualitas harus ditingkatkan tentunya bagi guru-guru ini, dan penyebarannya harus tepat sasaran," tukasnya.

Sebagai data tambahan, Pempov Riau mengaku sudah menyiapkan anggaran sebesar RP100,5 miliar untuk gaji. Namun prosesnya harus melalui permintaan bupati/wali kota untuk kemudian dikirim ke kas daerah masing-masing dan kemudian ditransfer ke rekening guru bersangkutan. (dea/RE)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait