Bahas Karlahut, Plt Gubri Kumpulkan Civitas Akademisi Riau

Plt Gubri hadiri Capacity Building Bidik Misi 2015 dengan tema Menagih Kiprah Pemuda Untuk Indonesia di Gedung Gasing Komplek Universitas Riau, Minggu (27/9) kemarin.

Pekanbaru, OKETIMES.COM - Menyadari arti penting para pemikir dari civitas akademika dalam upaya melawan asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Salah satunya guna mencari upaya pencegahan sebagai langkah paling efektif melawan asap, Plt Gubernur H Arsyadjuliandi Rachman mengumpulkan seluruh Rektor dari Universitas terkemuka di Riau.

Plt Gubri mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya-upaya dalam mencegah terjadinya kembali kabut asap. Dimana kata Plt Gubernur sudah sejak akhir 2014, secara intens dilakukan langkah pencegahan. Hanya saja langkah tersebut baru bisa menekan angka Karhutla tanpa menghilangkan sepenuhnya. Ditambah tahun ini Provinsi tetangga juga terbakar hebat sehingga ketika titik api di Riau sudah tidak ada, asap tetap saja muncul karena arah angin dari Selatan ke Utara.

" Seluruh pihak kita libatkan, komponen-komponen masyarakat semua diajak, mahasiswa, perguruan tinggi, tokoh agama, unsur media sebagai upaya bersama melawan asap di Riau supaya tidak terus terjadi," kata Plt Gubri, Senin (28/9).

Dalam kesempatan tersebut Andi sapaan akrabnya mengajak seluruh rektor untuk berkoordinasi bersama mahasiswa melalui lembaga-lembaga di kampus. Agar dapat saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain dengan peranan masing-masing. Karena memang tanpa dukungan seluruh pihak, lanjutnya akan tidak mungkin mengeliminir Karhutla di Provinsi Riau yang memiliki lahan hutan gambut sangat luas.

" Melalui pemikiran bersama ini, kita berkomitmen untuk sama-sama mencegah. Karenanya peran pihak kampus bersama peneliti-peneliti dan mahasiswa dapat bersinergi dan bersama-sama," sambungnya.

Sementara itu Rektor Unri, Aras Mulyadi mengharapkan di dalam rencana penanggulangan asap ini, pemikiran dari kampus dalam pengendalian Karhutla bisa bersama-sama memberikan kontribusi bagi Provinsi Riau. Mulai dari usulan tentang rencana tahap pencegahan, tahap penanggulangan, sampai pengendalian dampak.

" Apakah kampus bisa berbuat? Bisa, dilakukan dengan edukasi masalah kesehatan akibat asap, juga tindakan pencegahan. Kita mengkoordinir ahli-ahli yang ada di perguruan tinggi di Riau, untuk melaksanakan kajian dalam jangka panjang gimana pengendalian terutama pencegahan Karhutla ini," bebernya.

Masalah edukasi kesehatan, seluruh kampus dengan kerjasama pihak Pemprov Riau melalui Diskes, lanjutnya bisa dilakukan dengan mendirikan posko layanan keehayan. Karena senada dengan rektor lainnya, kampus kata Prof Aras bisa berperan dengan melakukan secara bersama. Dengan program yang sejalan antara kampus yang ada di Riau, lanjutnya terutama dalam pencegahan Karhutla ini, bisa disinergikan.

" Harapan kita ada sinkronisasi antara program di kampus dengan Pemda dengan pengendalian. Kami siap melakukan riset-riset dan program pencegahan, edukasi, relokasi masyarakat, memberikan pengetahuan kepada masyarakat, dan pengendalian masyarakat agar tidak membakar lahan," tukasnya. (Dea)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :