Plt Gubri Akui Harga Karet dan Kelapa tak Labil di Riau
Ilustrasi, petani karet dan kelapa di Riau.
Ps.Pangaraian - Plt Gubernur Provinsi Riau Arsyad Juliandi Rahman mengakui kalau harga karet dan kelapa di Provinsi Riau, masih menjadi masalah dan harganya masih meresahkan masyarakat, padahal Riau ini termasuk salah satu daerah pengahsil terbesar di Sumatera.
" Khusus harga karet di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan Kelapa di Indragiri Hulu (Inhu), harganya masih belum bersahabat dengan petani, ini akan menjadi kerja kami bersama bupati-bupati untuk menaikkan harganya," terangnya Arsyad Juliandi Rahman saat kujungan Safari di Desa Menaming, Kabupaten Rohul, Senin (6/7/2015) malam.
Seperti karet umpamanya, kata Arsyad harga ban atau komoditas-komoditas lainnya dari bahan karet harga terus menonjak tinggi, namun harga bahan bakunya harga masih belum memuaskan para petani. Begitu juga dengan kelapa di Inhu, termasuk kualitas yang cukup bagus. " Bahkan kita sudah punya industri di sana, namun harga juga belum mampu mensejahterakan para petani," katanya lagi.
Terkait harga karet ini, Arsyad akan memanggil intansi terkait kemudian para bupati-bupati, untuk mendiskusikan ini, karena untuk pembangunan itu perlu kerjasama antara pemerintah pusat dengan provinsi, Provinsi Riau dengan provinsi tetangga, kabupaten dengan kabupaten di Provinsi Riau, temasuk antar kecamatan dan antar desa.
Secara khusus Arsyad memuji masyarakat Menaming karet 75 persen masyarakat hidup dengan perkebunan karet. " Saya yakin masyarakat merasakan akibat turun harga getah karet tersebut," pungkasnya. (yahya)
Komentar Via Facebook :