SMK PGRI Larang Coret Baju, Jelang Pengumuman Hasil UN

Kepala SMK PGRI Pekanbaru, Shofrrudin

PEKANBARU, OKETIMES.com - Mulai dari tahun 1994 SMK PGRI Pekanbaru sudah melarang siswanya coret-coret baju. Akan tetapi sekolah menganjurkan untuk menyumbangkannya ke dalam wadah yang sudah disediakan di sekolah yaitu kotak duafa.

"Adapun tindak lanjut apabila ada siswa kedapatan mencoret baju maka akan kita beri sanksi yaitu pada saat sidik jari bagi siswa yang kedapatan tadi akan disuruh mencuci baju tersebut di halaman sekolah dan di hadapan adik kelasnya. Baju tersebut tidak akan mau hilang noda coret-coretnya dan ini bisa menjadikan efek jera dan contoh buat adik kelasnya," ujar Kepala SMK PGRI Pekanbaru, Drs Shofrudin.

Kepada siswa yang ketahuan melakukan aksi coret baju, lanjutnya, diwajibkan lagi menyumbangkan baju baru ke sekolah yang nantinya akan disumbangkan kepada adik kelas ataupun yang membutuhkan.

"Tahun lalu, bagi siswa yang kedapatan mencoretcoret baju, maka mereka akan disurruh mencucinya di depan teman serta adik kelasnya," ungkap Shofrudin.

Shofrudin menambahkan, biasanya pada saat pengumuman hasil UN tahun-tahun sebelumnya, untuk siswa yang menggunakan kendaraan bermotor diparkir di samping khusus untuk pelajar. "Ini dilakukan agar pagar dapat dikunci sampai jam 5 selesai pengumuman yang maksudnya meminimalisir mereka konvoi karena hari sudah mau malam," tegasnya.

Shofrudin berharap, jelang pengumuman hasil UN Mei nanti, para siswa mampu memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan, harapan sekolah untuk siswa, dapat lulus seratus persen dan dapat diterima di Perguruan Tinggi ternama di Indonesia.

"Bagi yang lulus saya berharap agar siswa tetap ingat kalau ini belum puncak perjalanan kalian, mari tetap semangat meraih cita-cita, pergunakan waktu dengan baik," harapnya. (ads)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :