LAM Himbau Orangtua Mengontrol Putra-putrinya dari Kenakalan Remaja
LAM Himbau Orangtua Mengontrol Putra-putrinya dari Kenakalan Remaja.
SELATPANJANG, riaueditor.com - Dalam dua tahun terakhir ini kenakalan remaja dan sex bebas di kabupaten Kepulauan Meranti semakin meningkat, tentu saja ini menjadi kewaspadaan masyarakat terutama para orang tua yang takut anak mereka terpengaruh kenakalan remaja apa lagi sampai terjebak dengan narkoba dan sex bebas yang kini marak. Para orang tua harus mengontrol anak mereka yang mulai beranjak remaja terutama yang masih duduk di bangku sekolah.
Saat dikonfirmasi ketua LAM Kecamatan Tebingtinggi, Sayful Ikram menuturkan kepada riaueditor.com membenarkan kenakalan remaja di kabupaten Meranti sudah meningkat bahkan sudah mempengaruhi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Dalam pantauan LAM anak-anak remaja sudah mempunyai kelompok arisan yang mana arisan ini dibuat mereka hanya untuk melakukan perbuatan yang tidak pantas. Salah satu contoh mereka bisa menikmati narkoba bersama-sama bahkan mereka juga melakukan sex bebas dengan remaja putri yang juga ikut dalam arisan yang mereka buat.
Tempat pencabutan undian arisan remaja ini cukup elit di sebuah karaoke keluarga yang ada di kota Selatpanjang, bahkan remaja ini membawa pasangan masing-masing. Dengan memanfaatkan lemahnya pengawasan dari karyawan dan petugas karaoke Keluarga tidak menutup kemungkinan mereka berbuat seperti layaknya suami isteri di dalam ruangan karaoke.
"Saya sangat berharap kepada orang tua agar bisa ketat mengontrol anak-anak nya terutama yang remaja mau pun yang akan meranjak remaja dari pergaulan bebas, karna faktor kenakalan remaja ini datang dari lingkungan sekitarnya. Jika para orang tua bisa membatasi anak-anaknya bergaul dan keluar rumah tentulah putra-putrinya tidak akan terpengaruh dengan kenakalan remaja yang banyak terjadi Selama ini," tukasnya.
Lanjutnya, yang paling penting adalah memberi pemahaman dan mengajari mereka pendidikan agama agar anak-anak remaja ini tidak menghalalkan sex bebas dan juga tidak tejerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
Bukan itu saja, ujar Sayful, "Kemarin saya juga sempat bertanya kepada salah satu pegawai pengadilan agama Bahwasanya hapir 70 persen anak-anak remaja melakukan pernikahan dini dikarenakan pasangannya hamil bahkan ada juga anak yang masih duduk di bangku sekolah dan akhirnya mereka harus berhenti dari sekolah," tandasnya.(jailani)
Komentar Via Facebook :