Pengusaha Kilang Arang Bertanggung Jawab Terhadap Kerusakan Hutan Mangrove
SELATPANJANG, oketimes.com- Pengusaha kilang Arang mesti bertanggung jawab atas kerusakan hutan mangrove yang berada di sejumlah pesisir pulau-pulau besar di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Penebangan hutan bakau terus terjadi bahkan bagian dari kehidupan tanaman mangrove di beberapa pulau tersebut kini keberadaanya mulai menipis.
Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Survei Independen Kepulauan Meranti (LSI-KM), Buyung, Jumat (2/1/2015) di Selatpanjang. Dikatakan Buyung peristiwa tragis terhadap ekosistem mangrove di Kepulauan Meranti sudah lama terjadi dan sampai hari ini belum dapat dihentikan. Bahkan pelaku utama yang mesti bertanggung jawab terkait rusaknya hutan mangrove sampai hari ini juga dengan bebas melakukan penebangang tampa adanya larangan dari pemerintah daerah.
"Kita sangat sayangkan ini bisa terjadi sejak lama dan tak satupun pihak yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti ini yang melarang dan menghentikan tindakan para pengusaha panglong arang tersebut. Akibatnya kini luasan hutan mangrove di Meranti kian tahun kian menipis dan terancam kelestariannya," kata Buyung.
Menurutnya Sejauh ini keberadaan mangrove masih belum diawasi dan dijaga secara ketat oleh pemerintah daerah terutama dinas terkait yang ada. Sementara para pemilik kilang atau bangsal arang yang membutuhkan bahan baku dari mangrove seperti bakau, kayu api-api dan sejenisnya terus merambah sedikit demi sedikit hutan bakau yang hidup di sekeliling kawasan bangsal tanpa adanya penanaman kembali.
"Pembabatan mangrove secara tak terkendali itu mesti segera dihentikan, jika tidak akan berdampak pada keseimbangan alam, khususnya ketahanan bibir pantai dari abrasi. kita tahu keberadaan mangrove yang ada sangat banyak manfaatnya bagi daerah ini, diantaranya sebagai penahan kekuatan pulau dari ancaman pengikisan pantai, seterusnya sebagai tempat biota laut untuk berkembang biak , dilain sisi sebagai sektor wisata di daerah ini," katanya.
"Perlakuan pengusaha kilang arang itu sudah tidak manusiawi lagi, dimana dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat sementara mereka mengambil keuntungan saja. Kita minta kepada pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk dapat tegas dan menghentikan kegiatan penebangan mangrove di Meranti ini. Kita minta juga pelaku dapat diberikan hukuman dan sanksi tegas sebagai efek jera," tutupnya. (azw)
Komentar Via Facebook :