Heli Ngebut, Jembatan Nyangkut, Dibalik Kunker Gubri dan Kapolda Riau ke Meranti

Gubernur Riau H. Abdul Wahid SPdI MSi, bersama Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan SIK MH MHum, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Rabu (10/9/2025). Agenda kunjungan meliputi peninjauan pos Satkamling, penyerahan bantuan sosial, green policing, hingga pengecekan kondisi Jembatan Panglima Sampul yang ambruk pada 2024 lalu.
MERANTI, Oketimes.com - Hari Rabu (10/9/2025) jadi hari yang cukup meriah di Kepulauan Meranti. Bukan karena warga akhirnya bisa menyeberangi Jembatan Panglima Sampul yang ambruk sejak 2024, melainkan karena helikopter berisi rombongan pejabat tinggi mendarat mulus di halaman Kantor Bupati.
Gubernur Riau H. Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, dan barisan pejabat lain datang membawa agenda padat: meninjau pos Satkamling, menyerahkan bantuan sosial, menanam pohon, hingga melihat-lihat kondisi jembatan roboh. Semua berjalan sesuai jadwal. Kecuali jembatan, yang jadwal pembangunannya ditargetkan baru selesai 2026.
Di Desa Alahair Timur, warga disuguhi atraksi lengkap: kompang, silat, doa bersama, hingga janji pembangunan. Sebagai bonus, ada bantuan delapan rumah layak huni dan santunan anak yatim. Angka itu tentu belum sebanding dengan kebutuhan nyata ribuan warga, tapi setidaknya cukup untuk sesi dokumentasi yang apik.
Kapolda berbicara soal Satkamling sebagai garda terdepan keamanan lingkungan. Sementara garda terdepan infrastruktur, alias jembatan penghubung, masih jadi reruntuhan yang difoto dari berbagai sudut. Gubernur menegaskan Meranti jadi prioritas pembangunan, meski “prioritas” itu baru bisa dinikmati dua tahun lagi.
Tak ketinggalan, ada sesi Green Policing—gerakan menanam pohon. Pohon-pohon muda ditancapkan di tanah, mungkin lebih cepat tumbuh besar daripada janji pembangunan yang ditancapkan di podium.
Sekitar pukul 12.50 WIB, tibalah rombongan di lokasi Jembatan Panglima Sampul. Warga menunggu, mendengar, dan pulang dengan informasi segar: desain teknis sedang disusun. Dengan kata lain, yang bisa dibawa pulang hari ini bukan akses jalan, melainkan harapan baru—lagi.
Pukul 14.50 WIB, helikopter kembali terbang ke Pekanbaru. Warga melambaikan tangan, sebagian mungkin berharap jembatan mereka bisa dibangun secepat baling-baling itu berputar.***
Komentar Via Facebook :