Kelompok Tani Serahkan 415 Hektare Lahan Sawit di TNTN ke Negara, Satgas PKH Lanjutkan Reforestasi

Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) berubah drastis menjadi lahan perkebunan sawit.
PELALAWAN, Oketimes.com — Kelompok Tani Petani Bersatu menyerahkan lahan seluas 415 hektare yang selama ini mereka kelola di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kepada negara. Penyerahan dilakukan melalui Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) yang dipimpin oleh Komandan Satgas, Mayjen TNI Dody Triwinarto, pada Kamis (17/7/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemulihan fungsi kawasan TNTN yang selama ini mengalami alih fungsi menjadi kebun kelapa sawit. Lahan yang diserahkan akan segera dilakukan reforestasi atau penanaman kembali pohon-pohon hutan guna memulihkan ekosistem kawasan taman nasional tersebut.
Ketua Kelompok Tani Petani Bersatu, Rudyanto Sihombing, menyatakan bahwa penyerahan lahan ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap hukum dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Ia juga menyampaikan bahwa kelompoknya siap mendukung rehabilitasi kawasan dengan turut melakukan penanaman pohon kehutanan.
Rudyanto menjelaskan bahwa sebagian besar anggota kelompoknya telah mengelola lahan tersebut sejak 2007. Namun, Kelompok Tani Petani Bersatu baru terbentuk setelah disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja. Ia menyebut penguasaan lahan awal dilakukan melalui mekanisme adat dengan mendapat hibah dari tokoh adat setempat.
"Dari 415 hektare yang diserahkan, saya pribadi mengelola sekitar 50 hektare. Itu juga bagian dari lahan yang kini kami serahkan kepada negara," ujarnya.
Setelah menerima penyerahan, Satgas PKH langsung memulai proses pemusnahan tanaman sawit di kawasan tersebut. Penumbangan dilakukan secara simbolis di Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, sekaligus memberikan waktu kepada masyarakat untuk memanen hasil kebun mereka sebelum proses reforestasi dimulai.
Mayjen TNI Dody Triwinarto menyebut penyerahan ini merupakan yang ketiga dalam skala besar. Sebelumnya, dua kelompok lain telah menyerahkan lahan masing-masing seluas 401 hektare dan 311 hektare. Dengan penambahan terbaru ini, total lahan yang telah dikembalikan ke negara dalam dua pekan terakhir mencapai 1.185 hektare.
"Lahan-lahan ini sebelumnya merupakan kebun sawit milik masyarakat dan kelompok tani yang tersebar di tiga lokasi besar serta sejumlah titik kecil di kawasan TNTN," jelas Mayjen Dody.
Ia juga mengapresiasi kesadaran masyarakat yang secara sukarela mengembalikan lahan dan berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan, yang dinilainya sebagai langkah penting dalam penyelamatan hutan konservasi di Riau.***
Komentar Via Facebook :