Gubernur Riau Soroti Kerusakan Jalan Akibat Truk ODOL dan Kendaraan Pelat Luar

Gubernur Riau Abdul Wahid saat meninjau kerusakan jalan di Manggala Kabupaten Rokan Hilir, Senin (9/6/2025
Rokan Hilir, Oketimes.com — Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan komitmennya dalam menertibkan truk over dimension over load (ODOL) dan kendaraan perusahaan berpelat luar yang melintasi jalan-jalan provinsi di Riau. Hal ini disampaikan saat ia meninjau langsung kerusakan jalan di kawasan Manggala, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (9/6/2025).
Gubernur menyebut kendaraan ODOL dan truk milik perusahaan yang tidak mematuhi aturan sebagai penyebab utama kerusakan infrastruktur jalan. “Jalan ini sudah dibangun dengan material yang diuji di laboratorium. Tapi karena dilintasi kendaraan bermuatan berlebih, jalan rusak hanya dalam hitungan bulan,” ujar Wahid.
Ia juga menyoroti kendaraan berpelat luar Riau yang menggunakan infrastruktur daerah untuk kepentingan ekonomi, namun tidak berkontribusi melalui pajak kendaraan bermotor. “Jalan kita dipakai, tapi pajaknya dibayar di luar Riau. Ini tidak bisa dibiarkan. Semua kendaraan yang beroperasi di Riau harus menggunakan pelat BM,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjut, Gubernur berencana memanggil seluruh perusahaan pengguna jalan ke Pekanbaru dalam waktu dekat. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendorong kontribusi perusahaan terhadap pendapatan daerah melalui pajak, sekaligus meminta komitmen menjaga infrastruktur yang digunakan.
Wahid menekankan bahwa kegiatan ekonomi tetap didukung selama sesuai dengan aturan. Namun, pelanggaran seperti kelebihan muatan yang merusak jalan akan ditindak tegas. “Kalau tidak mau tertib, kita beri sanksi. Tidak semua bisa ditoleransi,” katanya.
Selain berdampak pada kondisi jalan, Gubernur juga mengingatkan bahwa kendaraan ODOL, membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. Ia berharap penegakan aturan dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat.
Warga setempat menyambut baik langkah Gubernur tersebut. Mereka mengaku selama ini hanya bisa mengeluh atas kerusakan jalan dan gangguan debu akibat truk-truk besar. “Kami senang kalau perusahaan ditertibkan. Karena selama ini kami yang kena dampaknya,” ujar salah seorang warga.
Di akhir kunjungan, Gubernur Wahid menegaskan bahwa pemeliharaan jalan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. “Semua pihak yang menggunakan jalan wajib menjaga. Jika tidak, kita semua yang akan merugi. Kuncinya adalah sinergi,” tutupnya.***
Komentar Via Facebook :