Asian Agri dan Apical Gelar Halal Bihalal, Tegaskan Komitmen Keberlanjutan

Head of Corporate Communications Asian Agri dan Apical, Prama Yudha Amdan (Kanan), Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie dan Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea, tampak berbincang-bincang serius saat menghadiri acara acara halal bihalal yang digelar Asian Agri bersama Apical sekaligus temu media pada Kamis, 10 April 2025 di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru.
Pekanbaru, Oketimes.com – Asian Agri, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, bersama Apical, pemimpin global dalam pengolahan minyak nabati, menggelar acara halal bihalal sekaligus temu media pada Kamis, 10 April 2025 di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru.
Acara ini menjadi ajang untuk menyampaikan pembaruan terkait komitmen keberlanjutan kedua perusahaan melalui inisiatif AsianAgri2030 dan Apical2030 yang telah diluncurkan sejak 2022.
Head of Corporate Communications Asian Agri dan Apical, Prama Yudha Amdan, menegaskan bahwa komitmen keberlanjutan yang diusung perusahaan sejalan dengan prinsip Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs) serta filosofi 5Cs RGE (Royal Golden Eagle) yang mencakup manfaat bagi komunitas, negara, iklim, pelanggan, dan perusahaan.
Prama juga menyoroti peran industri kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia, yang berkontribusi besar terhadap devisa negara serta peningkatan kesejahteraan petani melalui program kemitraan dan plasma.
Pilar Keberlanjutan Asian Agri
Asian Agri menegaskan komitmen keberlanjutannya melalui empat pilar utama: Kemitraan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, dan Produksi Bertanggung Jawab. Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie, menyatakan bahwa perusahaan menargetkan seluruh petani mitra memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2025.
Hingga saat ini, 49% dari target telah tercapai dengan 11 Koperasi Unit Desa (KUD) yang berhasil memperoleh sertifikasi ISPO pada 2024.
Pada Pilar Pertumbuhan Inklusif, Asian Agri 2030 telah mencapai 34% dari targetnya dengan memberikan pelatihan vokasi kepada lebih dari 1.700 orang serta mendukung pembentukan UMKM di 54 desa dari total 159 desa di Sumatra Utara, Riau, dan Jambi.
Program bag-to-school juga telah mendistribusikan lebih dari 1.300 paket pendidikan kepada siswa SD, SMP, dan SMA, dengan target mencapai 5.000 murid.
Apical Dorong Keberlanjutan Rantai Pasok
Memasuki tahun ketiga implementasi Apical2030, perusahaan menunjukkan perkembangan signifikan. Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea, menjelaskan bahwa dalam Pilar Kemajuan Inklusif, Apical telah mengimplementasikan program Sustainable Living Villages (SLV) di 12 desa di Aceh Singkil dan tiga desa di Kutai Timur. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui berbagai inisiatif seperti budidaya madu Trigona dan kakao.
Dalam upaya mendukung 5.000 petani swadaya memperoleh sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada 2030, Apical bersama Asian Agri dan KAO menjalankan program SMILE yang telah melibatkan 3.489 petani swadaya, dengan 1.373 petani telah bersertifikasi RSPO. Hingga saat ini, Apical telah mencapai 68% dari target keberlanjutan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian signifikan pada Pilar Kemitraan Transformatif, Pilar Aksi Iklim, serta Pilar Inovasi Hijau.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, Asian Agri dan Apical menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan bisnis yang inklusif, ramah lingkungan, serta berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi strategis.***
Komentar Via Facebook :