Penanganan Sampah Pekanbaru Tidak Maksimal

SPKN Minta Walikota Copot Kadis DLHK, Kabid Sampah dan Putus Kontrak Dua Rekanan

Tumpukan sampah di sepanjang Jalan Air Hitam Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Pekanbaru, Oketimes.com - Akhir - akhir ini, kondisi sampah di kota Pekanbaru semakin semberaut dan tidak maksimal dalam menanganinya, sehingga menyebabkan bau tidak sedap bagi pengendara dan warga sekitar.

"Dari hasil investigasi kami dalam sepekan ini, terpantau di Jalan Air Hitam, Pasar Pagi Arengka, Arengka I dan Arengka II, Pasar Panam dan Jalan Delima Kota Pekanbaru. Kondisi sampah di beberpa titik tersebut sangat memprihatinkan," kata Sekretaris Umum DPP SPKN (Solidaritas Peduli Keadilan Nasional) Romi Frans ST kepada oketimes.com pada Rabu (12/1/2022) di Pekanbaru.

Dikatakan Romi sapaan akrabnya, sebelum Feri menjadi Kabid Persampahan DLHK Kota Pekanbaru yang baru dilantik bulan lalu, disinyalir sang Kabid tersebut tidak, paham dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. Bahkan konon kabarnya 'Feri' merupakan saudara dari orang nomor satu di kota Pekanbaru itu, sangat tertutup dengan awak media dan LSM.

Hal itu terbukti dirasakannya pada Selasa 11 Januari 2022, dimana dirinya bersama awak media, mencoba menghubungi Kabid Persampahan DLHK Kota Pekanbarau bernama "Feri" lewat ponselnya, guna berikan informasi terkait kebaradaan sampah yang berserakan di sejumlah titik yang disebutkannya.

Feri lanjut Romi, malah terkesan tidak merespon informasi yang disampaikan LSM SPKN dan awak media, meski melampirkan foto kondisi sampah yang berada di Air Hitam dan lokasi lainnya, namun Feri malah membisu dan tidak merespon informasi tersebut.

"Disini perlu saya tegaskan kepada pak Feri, semestinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersangkutan lebih peka, terhadap informasi yang disampaikan masyarakat terhadap tugas yang sedang di embannya. Karena tujuan awak media dan LSM mencoba koordinasi kepada "Feri"  tidak lain adalah untuk memberikan masukan yang positif bagi kinerjanya dan bahkan lebih rincinya lagi itu adalah tanggungjawab yang bersangkutan selaku pemegang amanah dalam tugasnya," ketus Romi.

Lebih lanjut kata Romi, sebagai ASN dalam konotasinya adalah sebagai pelayan masyarakat, artiannya jika pejabat ataupun ASN yang dipercaya dalam satu ruang lingkup kedinasan harus mampu mengedukasi beban dan tanggungjawab tersebut.

Romi mengatakan mengigat besarnya anggaran penanganan pengangkutan sampah antara Pemko Pekanbaru dan pihak ketiga (perusahaan pemenang tender PT Godang Tua Jaya GTJ dan PT SAMHANA Indah SHI), seharunya Dinas DLHK Pekanbaru lebih fokus dalam menuntaskan problem di lapangan, baik dari segi pengangkutan sampah hingga sistim timbang (tonase) sampah.

"Atas dasar temuan hasil investigasi di lapangan, DPP SPKN meminta tegas kepada Walikota Pekanbaru untuk mengganti Kadis DLHK Pekanbaru dan Kabid Persampahan atas nama (Feri). Kadis dan Kabid ini, sudah layak untuk diganti, mengapa harus dipertahankan jika tidak mampu mengemban tugas dan tanggungjawabnya," pinta Sekretaris Umum DPP SPKN itu meyakinkan.

Tidak sampai disitu, DPP SPKN juga minta Walikota Pekanbaru agar memutus kontrak kerja sama dengan PT GTJ dan PT SHI , mengigat atas dari temuan investigasi pihaknya di lapangan, kedua perusahaan tersebut juga tidak layak dipercaya lagi untuk bermitra dengan Pemko Pekanbaru.

Ironisnya lagi kata Romi, kedua perusahaan tersebut yang notabenenya berdomisili di Jakarta itu, diduga tidak berkomitmen untuk mengangkut sampah di wilayah kerja masing-masing.

Dimana dari hasil investigasi DPP SPKN di lapangan sebutnya, kedua perusahaan ini juga tidak masuk ke perumahan masyarakat untuk mengangkut sampah. Meski Armada kedua perusahaan itu, rajin hilir mudik di sepanjang jalanan kota Pekanbaru.

"Kami juga menduga kedua perusahaan itu, bekerja sama dengan pengangkut sampah yang sifatnya pribadi untuk mencari keuntungan hasil dari angkutan sampah dari pengusaha pengangkut sampah pribadi sampah dengan melkaukan bongkar muat dari kedua pihak perusahaan," pungkas Romi menduga.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait