Mantan Intel Inggris Sebut Covid-19 Virus Buatan Manusia di Wuhan

Mantan Ketua Agen Rahasia Inggris, M16, Sir Richard Dearlove mengatakan Covid-19 merupakan virus yang sengaja dibuat oleh ilmuwan di laboratorim Wuhan

LONDON - Mantan Ketua Agen Rahasia Inggris, M16, Sir Richard Dearlove, menyebut virus corona merupakan buatan manusia. Dia juga meminta China bertanggung jawab atas tingginya kematian dan dampak ekonomi yang timbul.

Virus Corona pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada akhir Desember 2019. Dalam kurun waktu empat bulan, virus yang menyerang pernapasan tersebut menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia.

China sempat menjadi epicentrum penyebaran virus Covid-19 pada Februari-Maret 2020 dimana lebih dari 200 ribu orang terjangkit dengan angka kematian mencapai kurang lebih 20 ribu orang.

Sampai hari ini, Kamis (4/6/2020) malam WIB, di seluruh dunia sudah lebih dari enam juta orang dinyatakan positif Covid-19 dengan 380 ribu diantaranya meninggal dunia.

Ilmuwan China menyatakan virus tersebut berasal dari kelelawar dan trenggiling yang dijual di pasa hewan Wuhan. Namun, pernyataan tersebut disanggah Sir Richard.

Dari laporan intelejen yang diperoleh, rangkaian genetik Covid-19 sengaja dibuat bukan hasil evolusi secara alami seperti yang diungkap ilmuwan China.

Berdasarkan hasil penelitian Rumah Sakit St George di University of London ditemukan ada bagian DNA virus yang sengaja dimodifikasi.

Lebih lanjut, Sir Richard menyebut ilmuwan China melakukan percobaan spesimen Covid-19 pada hewan (kelelawar) yang kemudian dinyatakan lepas dari laboratorium kesehatan Wuhan.

"Ini merupakan sebuah urusan berisiko jika ada melakukan sebuah kesalahan," kata Sir Richard dikutip dari The Sun.

Pandemi virus corona yang ditetapkan WHO sejak Maret lalu membuat banyak negara menerapkan lockdown guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Konsekuensinya, aktivitas bisnis dan ekonomi dunia terganggu.

"Ini (Covid-19) memicu isu, jika China akhirnya mengaku bertanggung jawab, apakah itu akan cukup membayar kerugian?," ucapnya.

"Saya pikir isu tersebut akan membuat setiap negara di dunia berpikir bagaimana berbahayanya punya hubungan dengan China," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga menuding WHO bersekongkol dengan China terkait Covid-19. Orang nomor satu AS itu sampai menyetop sumbangan dana ke WHO.

(iNews.id)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait