Tamatan Perdana, MAN IC Riau Lepas 81 Santri

Kepala MAN IC Hayati Ruh menyampaikan dari 20 Santri yang hafiznya paling banyak (tiga besar, red) masing-masing Zaka Azzam Jakarta anak Atbah Romin Suhaili LC (Bupati Sambas) hafiz 30 juz, Reza Zaki Dermawan anak dari Muslim (Anggota DPRD Siak) 28 Juz, hafiz 23 juz santri bernama Ocha Dwi Rizki.

Siak, Oketimes.com - Pagi itu tampak suasana hati penuh bahagia dan rasa syukur yang terpancar di wajah para Santriwan dan Santriwati. Begitu pun dari orang tua/wali yang hadir semua penuh rasa haru, bahagia dan bangga melihat anak-anaknya bisa menyelesaikan pendidikannya.

Tiga tahun sudah keberadaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Siak, Provinsi Riau berdiri dan melangsungkan proses belajar mengajar hingga akhirnya peserta didik bisa menyelesaikan pendidikan dan dikembalikan kepada orang tuanya.

Sebanyak 81 Santriwan/ti, diantaranya 20 orang hafizh dan hafizhah 5-30 juz, dikembalikan kepada orang tuanya ditandai dengan salam-salaman antara majelis guru dengan para orang tua wali murid.

Kepala MAN IC Hayati Ruh menyampaikan dari 20 Santri yang hafiznya paling banyak (tiga besar, red) masing-masing Zaka Azzam Jakarta anak Atbah Romin Suhaili LC (Bupati Sambas) hafiz 30 juz, Reza Zaki Dermawan anak dari Muslim (Anggota DPRD Siak) 28 Juz, hafiz 23 juz santri bernama Ocha Dwi Rizki.

"Dari 81 orang ini, 10 diantaranya sudah dipastikan diterima di Perguruan Tinggi ternama diindonesia, UI, UGM, IPB, Telkom dan lainnya. Untuk angkatan pertama ini nilai tertinggi UN mencapai angka 95," sebut Hayati Ruh.

Mantan Kepala MAN 1 Pekanbaru ini menceritakan perjuangan mereka dengan anak-anak angkatan pertama ini sejak awal dibukanya sekolah tersebut.

"Sulit rasanya melupakan perjuangan mereka,  diawal dulu fasilitas air dan listrik belum maksimal terpaksa anak-anak mengangkut air menggunakan ember untuk dibawa ke asrama masing-masing," kenang dia.

Dikesempatan tersebut Hayati Ruh juga memberikan apresiasi dengan tanggapan dan kepedulian yang dilihatkan oleh Pemkab Siak, yang menurutnya telah memenuhi semua janjinya seperti yang ada di MoU.  

Selain itu, tahun ini pihaknya telah menerima siswa sebanyak 96 orang melalui prosedur pendaftaran dan tes yang telah ditentukan secara nasional. Diantaranya ada yang berasal dari Provinsi Jambi, Sumbar dan Sumut. Pada tahun ini juga MAN IC akan mendapatkan tambahan bangunan dari APBN yaitu gedung rumah dinas guru dan pustaka.

Sementara Kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Siak (Kakan Kemenag) Muharom mengatakan, komunikasi  dengan bahasa agama. Karena bahasa agama adalah, bahasa yg santun, tidak menyakiti hati orang lain, tidak menghina, tidak menghujat, tolak hoax, sehingga keharmonisan negeri ini terjaga.

"Hal itu adalah bagian sikap yang harus kalian miliki. Beruntunglah para orang tua yang anaknya telah menyelesaikan studi di MAN IC ini, karena memang ada sebagian kecil yang tidak sanggup," sebut Muharom.

Ia berharap, seluruh sekolah dikabupaten Siak menjadi lahan pendidikan yang ramah anak, yang membuat peserta didik menjadi betah, tiada tawuran pelajar, tidak ada perkelahian dan persaingan yg merusak keharmonisan, yang ada hanyalah ketenangan belajar, keharmonisan dalam keluarga besar pendidikan. "Madrasah hebat, madrasah bermartabat," ungkapnya.

Mewakili Bupati Siak, Staf Ahli Bupati Rubiati mengatakan, menyelenggarakan pendidikan merupakan tugas semua pihak. Guru jangan hanya memberikan ilmu akademis saja namun juga harus mampu jadi suri tauladan dan berakhlak yang baik.

Hadir pada acara tersebut Kepala Kanwil Kemenag Riau diwakili, Kepala Kamenag Siak, Drs H Muharom, Anggota DPRD Siak, Muslim, Bupati Siak diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ir Hj Rubbiyati MP,  Bupati Sambas, Atbah Roimin Suhaili LC, dan Ketua Komite MAN IC Siak Riau, H Ahmad. (hms/man)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait