Cegah Berita Hoax, Diskominfo Adakan Literasi Bermedia sosial

Diskominfo Kabupaten Pati dalam kegiatan non fisik hari ke-22 TMMD Reguler ke 101 melaksanakan sosialisasi, literasi bermedia sosial Jumat 27 April 2018.

Pati, Oketimes.com - Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis media. Adapun kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar masyarakat sebagai konsumen media termasuk anak-anak menjadi sadar dan melek tentang cara melihat media yang diakses.

Hal inilah yang dilakukan oleh Diskominfo Kabupaten Pati dalam kegiatan non fisik hari ke-22 TMMD Reguler ke 101 melaksanakan sosialisasi, literasi bermedia sosial Jumat 27 April 2018.

Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan media massa dan media baru saat ini mengalami peningkatan yang cukup mengejutkan.

Jenis media komunikasi saat ini yang telah bermetamorfosis menjadi media digital  semakin beragam perkembanganya, atau dapat direpresentasikan oleh munculnya beberapa smartphone yang sangat mudah di dapat oleh masyarakat.

Lebih ironisnya lagi pertumbuhan smartphone tersebut telah merambah ke berbagai kalangan dan komunitas di masyarakat, tanpa membedakan strata sosial dan ekonomi,dan penggunaan media komunikasi smartphone dan sejenisnya telah bergeser menjadi gaya hidup masyarakat.

Menurutnya merujuk dari catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat kurang lebih 43.000 situs di Indonesia dengan berbagai portal berita. Akan tetapi dari jumlah tersebut yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi kurang lebih sekitar 300 portal berita. Hal ini berarti terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang perlu di waspadai dalam hal penyebaran berita Hoax.

R. Adi Rasastro SSos Msi saat memberi materi tentang bagamana cara untuk mengatasi Hoax menjelaskan, untuk menangani sosmed yang sekarang ini dalam bentuk berita bohong (hoax) bisa diantisipasi dengan beberapa cara.

Di antaranya adalah dengan melihat sumber berita, hati-hati dengan judul yang provokatif, waspada dengan gambar yang di kirim, jangan terburu-buru untuk sharing kemudian baca berita secara menyeluruh. "Ke lima hal tadi, perlu dilakukan untuk memastikan sebuah berita hoax atau bukan", tegas Adi.

Lebih lanjut Adi menyampaikan untuk tidak terlalu percaya dengan berita bohong (hoax). "Perlu adanya lima langkah yang telah saya sampaikan tadi yang harus di laksanakan agar kita bisa kroscek terlebih dahulu dan perlu adanya pengawasan untuk anak", pungkasnya.***


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait